NASIONAL

KPU: Aplikasi Sirekap Sempat Kena Serangan DDoS

Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU sempat mengalami gangguan karena serangan distributed denial of service (DDoS).

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

KPU: Aplikasi Sirekap Sempat Kena Serangan DDoS
Saksi mencatat hasil penghitungan suara rekapitulasi tingkat kecamatan di Tanah Abang, Jakarta, Senin (19/2/2024). (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

KBR, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyebut Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sempat mengalami gangguan karena serangan distributed denial of service (DDoS).

Aplikasi Sirekap sebelumnya menuai polemik, karena terjadi kesalahan input data dari 2000-an TPS, sebagaimana diakui Ketua KPU RI Hasyim Asyari.

Komisioner KPU RI, Betty Epsilon Idroos menyampaikan serangan DDoS terjadi pada hari pemungutan suara Pemilu 2024, Rabu 14 Februari lalu, bertepatan ketika banyak tempat pemungutan suara (TPS) yang mengunggah data penghitungan suara ke aplikasi Sirekap.

"DDoS sendiri adalah distributed denial of service, serangan siber yang terjadi dengan cara membanjiri server dengan fake traffic internet yang dharapkan bisa lumpuh tujuannya adalah mencegah pengguna lain mengakses layanan," kata Betty kepada wartawan saat konferensi pers di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

Baca juga:

Meski begitu, Betty mengatakan serangan DDoS mengakibatkan akses pengguna aplikasi Sirekap terkendala atau lambat.

Pada 14 Februari juga, kata Betty, beberapa website KPU mengalami serangan DDoS yang membuat situs KPU.go.id tidak dapat diakses sementara waktu.

"Namun web pemilu2024.kpu.go.id, cekdptonline.kpu.go.id, infopemilu.kpu.co.id masih dapat berjalan dengan baik. Proses KPPS ketika awal menginput ke dalam Sirekap sempat, mengalami kendala beberapa sata karena DNS go.id mengalami serangan DDoS namun dalam waktu dua jam dapat teratasi," ucapnya.

Mengutip Microsoft.com, serangan DDoS adalah beberapa ancaman cyber yang paling umum, dan dapat berpotensi membahayakan bisnis, keamanan online, penjualan, dan reputasi Anda.

Baca juga:


Sementara itu, anggota KPU RI Idham Holik mengaku sempat ada penghentian data sementara pada aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024 untuk sinkronisasi data.

Idham mengatakan sinkronisasi dilakukan untuk memenuhi hak informasi publik, karena ingin memberi informasi akurat terkait publikasi perolehan suara peserta Pemilu 2024.

"Hari kemarin dan hari ini kami sedang fokus melakukan sinkronisasi data, tampilan di website pemilu2024.kpu.go.id," kata Idham di Jakarta, Senin (19/2/2024) dikutip dari ANTARA.

Idham mengatakan rekapitulasi tetap berjalan meskipun Sirekap terhenti sementara. Hal itu dibuktikan dengan telah selesainya proses rekapitulasi oleh 33 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!