NASIONAL
Kesadaran Masyarakat untuk Cek Kesehatan Rutin Masih Rendah, Kemenkes Bisa Apa?
“Kemarin tuh 30 ribu orang sudah mendaftar tapi yang datang ke Puskesmas itu hanya sekitar 5 ribu atau 6 ribu orang."

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap, hanya 39% masyarakat yang pernah melakukan skrining penyakit tidak menular, menunjukkan rendahnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan secara rutin.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmiziq mengatakan, dengan peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG), diharapkan dapat mencegah penyakit lebih dini. Program ini menargetkan deteksi dini terhadap berbagai masalah kesehatan mulai dari stunting hingga hipertensi.
“Kemarin tuh 30 ribu orang sudah mendaftar tapi yang datang ke Puskesmas itu hanya sekitar 5 ribu atau 6 ribu orang. Jadi ini memang PR kita karena karena memang dari survei-survei kesehatan sebelumnya itu hanya 30 persen dari masyarakat kita yang mau datang untuk mengecek kesehatan,” ujar Nadia dalam Webinar Kesehatan dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Selasa (11/2/2025).
Siti Nadia Tarmiziq menambahkan, tantangan dalam pelaksanaan program ini juga mencakup faktor geografis dan infrastruktur, terutama di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK). Sebagai contoh, Papua Barat masih menghadapi keterbatasan akses dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang sanitasi.
Baca juga:
Nadia menegaskan, program akan disesuaikan dengan kondisi infrastruktur di daerah-daerah tersebut.
"Untuk cek kesehatan gratis ini untuk DTPK juga kita jalankan. Termasuk kita minta bersama Kementerian Dalam Negeri, supaya bupati dan walikota yang punya wilayah tersebut yang tahu daerah tersebut. Apalagi juga Papua ada isu misalnya keamanan itu dipastikan tenaga kesehatan yang memberikan layanan juga dijamin keamanannya," tambahnya.
Mengenal Cek Kesehatan Gratis
Program Cek Kesehatan Gratis (CGK) dimulai pada 10 Februari 2025, bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan mengurangi beban penyakit yang dapat dicegah. Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, dr. Maria Endang Sumiwi mengatakan, program ini merupakan upaya preventif terhadap berbagai penyakit yang umum terjadi di Indonesia.
"Sebagai hadiah ulang tahun untuk masyarakat, program cek kesehatan gratis ini diharapkan bisa memberikan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia," ujar dr. Endang dalam konferensi pers pada Jumat, 7 Februari 2025, di gedung Kemenkes, Jakarta.
Pemeriksaan kesehatan dalam program ini mencakup berbagai jenis penyakit yang dapat dicegah melalui deteksi dini, seperti skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, pendengaran, penglihatan, dan tekanan darah. Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan meliputi risiko stroke, penyakit jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.
Baca juga:
Dr. Endang juga mengungkapkan, banyak masyarakat yang merasa takut mengetahui status kesehatannya atau merasa sehat meskipun ada masalah kesehatan yang tidak terdeteksi. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dan datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Jangan tunggu sampai merasa sakit, datanglah dan periksakan kesehatan. Program ini tidak hanya untuk yang sakit, tetapi untuk semua kalangan agar dapat menjaga kesehatan sejak dini," tambahnya.
Untuk mempermudah pendaftaran, pemerintah menyediakan aplikasi Satu Sehat Mobile. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kemenkes, Setiaji, menjelaskan aplikasi ini memungkinkan masyarakat mendaftar tanpa harus antre di Puskesmas.
"Masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile, mengisi profil, dan memilih tanggal pemeriksaan dalam rentang H+30 setelah ulang tahun," ujar Setiaji.
Bagi yang tidak menggunakan aplikasi, pendaftaran dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor 081110500567 dengan fitur chatbot yang memandu proses pendaftaran.
Dikutip dari laman resmi Kemenkes, Program CKG mencakup seluruh masyarakat Indonesia, baik di kota besar maupun di daerah terpencil, memastikan setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap pemeriksaan kesehatan. Setiap warga yang berulang tahun akan menerima voucher cek kesehatan gratis yang dapat diklaim sesuai dengan tanggal ulang tahun mereka, dengan masa berlaku hingga 30 hari setelahnya.
Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dalam pencegahan penyakit, sehingga kualitas hidup dan kesehatan masyarakat dapat meningkat secara signifikan.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!