NASIONAL

Kerusuhan Bangladesh, 1 WNI Meninggal jadi Korban

Warga berinisial DU itu meninggal akibat menghirup terlalu banyak asap.

AUTHOR / Heru Haetami, Resky Novianto

EDITOR / Sindu

Kerusuhan Bangladesh, 1 WNI Meninggal jadi Korban
Aksi demo di Bangladesh, Rabu, 07 Agustus 2024. Foto: Tangkapan layar akun Instragram Bangladesh Nationalist Party

KBR, Jakarta- Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi adanya warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban meninggal akibat kerusuhan di Bangladesh.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha menyebutkan, warga berinisial DU itu meninggal akibat menghirup terlalu banyak asap.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, almarhum meninggal karena menghirup asap. Di mana hotel tempat almarhum menginap mengalami kebakaran akibat kerusuhan. Yang bersangkutan tercatat baru saja tiba di Bangladesh pada tanggal 1 Agustus yang lalu untuk kunjungan bisnis," ujar Judha dalam keterangan pers, Rabu, (7/8/2024).

Judha Nugraha mengatakan, untuk menindaklanjuti kasus ini, Kementerian Luar Negeri telah menghubungi keluarga untuk menyampaikan kabar duka. Kemlu juga akan membantu proses repatriasi jenazah dari Bangladesh ke Indonesia. Selain itu, KBRI Dhaka juga telah melakukan pemulasaran jenazah.

"Berkoordinasi dengan kepolisian setempat, melakukan pemulasaran jenazah, mengurus administrasi, dan selanjutnya melakukan repatriasi jenazah ke Indonesia secepatnya," katanya.

Kemlu mengimbau WNI di Bangladesh meningkatkan kewaspadaan, menjauhi kerumunan massa, menjauhi lokasi-lokasi tempat demonstrasi, dan mengikuti arahan-arahan kontingensi yang telah disampaikan oleh KBRI Dhaka.

Sementara, bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Bangladesh diimbau menunda hingga kondisi aman.

"Kami mengimbau agar dapat menunda perjalanan tersebut hingga situasi kembali aman," ujar Judha.

Melarikan Diri

Sebelumnya, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina melarikan diri usai demo berujung kerusuhan di berbagai wilayah di negara tersebut.

Mengutip Reuters, Salah satu sumber yang dekat dengan Hasina mengatakan, PM Bangladesh meninggalkan istana untuk mencari tempat lebih aman.

Menanggapi kondisi ini, anak Hasina mendesak pasukan keamanan negara memblokir segala upaya pengambilalihan kekuasaan.

Demo terjadi di Dhaka dan sejumlah wilayah lain pada sepekan belakangan. Aksi itu berujung rusuh karena bentrok antara kelompok penentang Hasina dan pendukungnya. Imbas kekerasan ini, ratusan orang tewas.

Kelompok pemantau hak asasi manusia menuding pemerintahan Hasina menyalahgunakan lembaga-lembaga negara untuk mempertahankan kekuasaan, membasmi perbedaan pendapat, termasuk pembunuhan di luar hukum terhadap oposisi.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!