KBR68H, Jakarta-Kementerian Kesehatan berencana mengevaluasi program pengisian kuesioner alat vital yang bertujuan untuk memantau reproduksi siswa SMP. Hal ini dipicu protes yang muncul dan beranggapan bahwa kuesioner tersebut merupakan tindak pornografi.
Penulis: Wiwik Ermawati
Editor:

KBR68H, Jakarta- Kementerian Kesehatan berencana mengevaluasi program pengisian kuesioner alat vital yang bertujuan untuk memantau reproduksi siswa SMP. Hal ini dipicu protes yang muncul dan beranggapan bahwa kuesioner tersebut merupakan tindak pornografi.
Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi mengatakan, dalam waktu dekat segera membuat tim untuk membahas dan memperbaiki program kuesioner kesehatan alat reproduksi itu.
"Padahal jelas di undang-undang pornografi nomer 44 tahun 2008, itu kalau gambar dimuat di media komunikasi. Ini bukan media komunikasi ini kuesioner, kalau pornografi kan tidak ada tujuan untuk pendidikan dan kesehatan, nah ini tujuannya untuk pendidikan dan kesehatan, sama sekali bukan pornografi," kata Jane saat dihubungi KBR68H
Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi menambahkan, program kuisioner adalah cara yang paling ampuh dan telah diakui dunia untuk memantau tingkat kesehatan reproduksi siswa SMP. Sebelumnya, sejumlah orangtua memprotes kuisioner kesehatan yang didalamnya terdapat gambar-gambar alat kelamin yang dibagikan kepada siswa SMP di Sabang, Aceh. Kemenkes menyebutkan, pembagian Kuisioner tersebut sudah sesuai program, tetapi ada kesalahan teknis dalam prosedur pengisian dan pembagiannya.
Editor: Suryawijayanti