NASIONAL

Kemenkes: 2023, Kasus Tuberkulosis Meningkat

Kasus tuberkulosis atau "TB" di Indonesia tahun lalu mencapai 1.060.000 juta kasus.

AUTHOR / Amanda Tities Kiesnaning Putri

Tuberkulosis
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi. (Foto: Screenshot KBR/Ruang Publik)

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan mencatat, kasus tuberkulosis atau "TB" di Indonesia tahun lalu mencapai 1.060.000 juta kasus.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, jumlah itu lebih banyak dibandingkan jumlah tahun 2022 dengan 969.000 kasus.

"Estimasi kasus baru itu sebesar 1.060.000 kasus, ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya 969.000 peningkatan ini merupakan dampak dari penurunan penemuan kasus di zaman covid dampak peningkatan terasa sampai ke 2022-2023," jelasnya pada Ruang Publik KBR, Selasa (13/2/2024).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi menambahkan, kasus Tuberkulosis atau "TB" juga meningkat tiga kali lipat pada anak-anak.

Imran mengatakan, anak-anak lebih rentan terhadap penyakit Tuberkulosis karena jalur nafasnya pendek, dan memungkinkan infeksi virus masuk ke paru-paru lebih cepat.

Baca juga:

TB ARMY: Program Pelacakan Pasien Terdiagnosis TBC RO yang Belum Memulai Pengobatan

Peluncuran Hotline Kesehatan Mental dan Website Umpan Balik untuk Membantu Pasien TBC

Sebelumnya, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah penderita penyakit Tuberkulosis di Indonesia, pada 2022 lalu menempati peringkat kedua di dunia sesudah India. WHO mengungkapkan, jumlah kasus Tuberklosis di Indonesia mencapai lebih dari 900 ribu, dan kematian 144 ribu per tahun, atau setara dengan 16 kematian per jam.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!