NASIONAL
Kembali Jabat Mensos, Gus Ipul Pantang Korupsi
"Saya bersumpah, pak wamen juga bersumpah, bapak Ibu sekalian juga sudah disumpah. Dan kita bekerja sesuai dengan sumpah kita masing-masing. Sumpah kita tidak terlibat korupsi," kata Gus Ipul
AUTHOR / Shafira Aurel
-
EDITOR / Resky Novianto

KBR, Jakarta- Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berjanji tidak akan melakukan korupsi ataupun mengajak pihak lain terlibat korupsi di lingkungan Kementerian Sosial.
Ia menegaskan dirinya bersama wakil menterinya akan bekerja secara sungguh-sungguh untuk bangsa, negara, dan kepentingan rakyat Indonesia.
"Saya bersumpah, pak wamen juga bersumpah, bapak Ibu sekalian juga sudah disumpah. Dan kita bekerja sesuai dengan sumpah kita masing-masing. Sumpah kita tidak terlibat korupsi. Maka saya ingin bertekad bersama pak wamen untuk tidak melakukan korupsi, dan tidak akan mengajak siapapun yang menjadi bagian kementerian sosial untuk korupsi," ujar Gus Ipul di Kantor Kementerian Sosial, Selasa (22/10/2024).
Gus Ipul mengaku mendapatkan pesan khusus dari Presiden Prabowo terkait validasi data penerima bantuan sosial (bansos). Gus Ipul yang masih menjabat sebagai Sekjen PBNU menyebut ada kendala pada data terpadu kesejahteraan sosial, yang menyebabkan dinamika di lapangan banyak bansos yang tidak tepat sasaran.
Baca juga:
- Panggil Puluhan Calon Menteri di Kertanegara, Prabowo: Semua Sanggup
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai menteri sosial (mensos) di dalam Kabinet Merah Putih pada pemerintahannya.
Kemensos pernah gempar Ketika pada akhir 2021 lalu, Menteri Sosial Juliari Batubara dihukum 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta karena terbukti bersalah dalam korupsi bansos Covid-19.
Di tengah wabah, bekas politikus PDI Perjuangan itu menerima suap lebih dari Rp32 miliar dari rekanan penyedia bansos di Kemensos. Jatah bansos yang mestinya utuh diterima warga ditilap tiap paketnya.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!