NASIONAL

Kasus Malaria Meningkat dalam 10 Tahun Terakhir, Terbanyak di Papua

Dan kasus yang terbanyak di Indonesia yaitu adalah di Papua, merupakan kasus tertinggi juga di dunia.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Wahyu Setiawan

Menuju Eliminasi Malaria di Papua
Petugas kesehatan melakukan perawatan pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jakarta, Kamis (18/4/2024). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus malaria di Indonesia meningkat dari tahun 2014 hingga 2023.

Pelaksana Harian (Plh) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Helen Dewi Prameswari mengatakan penanganan malaria telah mencapai tahap tersulit untuk menurunkan kasus, utamanya pada daerah terpencil.

Setidaknya ada tiga wilayah dengan kasus malaria tertinggi, yakni Papua, Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Penajam Paser Utara (PPU) di Kalimantan Timur.

"Lebih dari 90 persen kasus malaria di dunia, setelah Afrika lalu India dan Indonesia. Dan kasus yang terbanyak di Indonesia yaitu adalah di Papua, merupakan kasus tertinggi juga di dunia. Jadi habis Afrika, kasus di Papua itu juga termasuk salah satu yang tertinggi di dunia," ujar Helen dalam konferensi pers daring, Senin (27/5/2024).

Helen menyebut, 92 persen kasus malaria di Indonesia ada di Papua. Rinciannya di Papua Tengah ada 358 ribuan kasus, Papua Pegunungan sebanyak 21 ribu, dan Papua Barat Daya sebanyak 14 ribuan kasus.

Sejauh ini Indonesia menyumbang kasus terbesar kedua di Asia, setelah India. Dengan estimasi sebesar 811 ribu kasus positif pada tahun 2021.

Dia menyebut Indonesia menyumbang kasus terbesar kedua di Asia, setelah India. Dengan estimasi sebesar 811 ribu kasus positif pada tahun 2021.

"Dan untuk sumbangsih malaria Indonesia secara global ,kita sekitar 2 persen dari kasus malaria di global. Walaupun terlihat terkecil Hanya dua persen tapi untuk kasus di Indonesia sekitar 400 ribuan kasus," jelasnya.

Helen mengatakan, Indonesia ditargetkan bebas malaria pada tahun 2030. Hingga 2023, baru ada 389 kabupaten/kota yang bebas penyakit tersebut.

Helen menyebut malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian dunia. Di Indonesia kata dia, malaria masih menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan di daerah-daerah terpencil dan sulit terjangkau.

Baca juga: Menuju Eliminasi Malaria di Papua

"Untuk saat ini kita mencapai di angka (positivity rate) 12,08 persen, ini masih cukup tinggi, karena kontribusi Papua yang memang positivity rate-nya sangat tinggi. Karena itu positivity rate-nya yang disarankan itu kurang dari 5 persen," kata Helen.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!