NASIONAL

Jokowi Klaim Ada 110 Juta Sertifikat Tanah di RI

Seharusnya target 126 juta sertifikat bisa rampung jika tidak ada pandemi COVID-19.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Jokowi Klaim Ada 110 Juta Sertifikat Tanah di RI
Presiden Jokowi menyerahkan sertifikat tanah untuk masyarakat di Grobogan, Selasa (23/1/2024). (Youtube Setpres)

KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengeklaim sudah ada 110 juta sertifikat tanah yang diterbitkan. Dia mengatakan seharusnya target 126 juta sertifikat bisa rampung jika tidak ada pandemi COVID-19.

"Sampai saat ini tanah di seluruh Indonesia yang sudah bersertifikat ada 110 juta, tinggal sedikit sekali. Hitungan saya kemarin kalau enggak ada COVID-19, kan dua tahun, selesai 126 juta," kata Jokowi saat menyerahkan sertifikat tanah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

Jokowi mengatakan sejak tahun 2025, dirinya kerap mendapat keluhan konflik lahan dan sengketa setiap berkunjung di daerah. Baik itu sengketa tanah antarmasyarakat, masyarakat-pemerintah, maupun masyarakat-perusahaan swasta.

Jokowi mengaku heran konflik lahan terus terjadi.

"Setelah saya cek ternyata harusnya seluruh tanah air Indonesia ini ada 126 juta sertifikat. Tetapi BPN setiap tahun hanya mampu membuat sertifikat 500 ribu. Tahun 2015 yang pegang sertifikat baru 46 juta, berarti sisanya 80 juta belum pegang sertifikat," kata Jokowi.

Baca juga:

Kepala negara mengatakan terus mendorong BPN agar menerbitkan lebih dari 500 ribu sertifikat tanah per tahun. Jokowi mengeklaim saat ini BPN bisa menerbitkan sertifikat hingga 10 juta per tahun.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengeklaim semua bidang tanah di Grobogan memiliki sertifikat.

"Saya senang di Grobogan, tadi disampaikan Pak Menteri BPN, sudah semua bidang tanah di Grobogan sudah sertifikatnya, semuanya, dan sudah dipegang oleh masyarakat. Apa sih sertifikat itu? Ini adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki," ujar Jokowi.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!