NASIONAL

Jokowi Berkantor di IKN, Otorita Kebut Pembangunan Bandara

Jadi insyaAllah kalau persiapan infrastrukturnya yang belum 100 persen, tapi sudah siap.

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / Wahyu Setiawan

Jokowi Berkantor di IKN, Otorita Kebut Pembangunan Bandara
Alat berat beroperasi di area proyek Bandara VVIP IKN, Kamis (15/8/2024). ANTARA FOTO/Fauzan

KBR, Jakarta - Pembangunan landasan pacu atau runway bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN) diklaim telah mencapai 2.200 meter. Klaim itu disampaikan Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono.

Dia mengatakan, pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana IKN dikebut lantaran Presiden Jokowi mulai berkantor di sana.

"Sekarang sudah 2.100 lebih ya. 2100 meter panjang landasannya yang dibutuhkan untuk 2.200. Nah jadi saya kira sekarang sudah, mudah-mudahan nanti atau malam ini sudah 2.200. Sekaligus di markanya sudah mulai dibikin tiga hari yang lalu, taksinya juga sudah," kata Basuki di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (9/9/2024).

Basuki menambahkan, sejumlah menteri juga sudah menggelar rapat koordinasi untuk memastikan kesiapan infrastruktur perkantoran di sana.

"Jadi insyaAllah kalau persiapan infrastrukturnya yang belum 100 persen tapi sudah siap. Jadi misalnya perkantoran Kemenko 1, 2, 3, 4 mungkin belum semua lantai belum bisa dipakai. Tapi dari enam lantai itu mungkin sudah empat lantai yang sudah bisa dipakai. Jadi memang harus bertahap pemanfaatannya," katanya.

Presiden Jokowi akan berkantor di IKN mulai 10 September hingga sehari sebelum lengser. Rencana itu diungkap Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.

"Rencana beliau berkantor itu kan sampai tanggal 19 (Oktober), kemungkinan dari tanggal 10 (September) sampai 19 (Oktober). Dan ada beberapa di sela-sela itu kegiatan rapat dan yang lain termasuk mungkin kunker ke IKN dan ke kota lainnya. Ya kalau sampai pada 19 Oktober berarti 40 harian," ujar Budi Hartono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!