NASIONAL

Jokowi Beri Bantuan Gagal Panen ke Petani

"Ada yang dapat satu kelompok ada yang Rp200 juta."

AUTHOR / Heru Haetami

Pemerintah Impor Beras 3 Juta Ton dari 2 Negara untuk 2024
Presiden Jokowi (kanan) menyaksikan panen padi di Kecamatan Sukra, Indramayu, Jawa Barat, Jumat, 13 Oktober 2023. Foto: Biro Pers Setpres

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan gagal panen (puso) ke petani di GOR Bung Karno, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

"Berarti akan menerima. Ini tadi kan ada yang dapat satu kelompok ada yang Rp200 juta, ada yang Rp180 juta, ada yang Rp120 juta. Semoga nanti segera diterima uang cash-nya, langsung dipakai tanam," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Kepala negara menyebut petani memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Dia mengeklaim telah memerintahkan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk menyalurkan bantuan bagi petani yang mengalami gagal panen.

"Saya perintah langsung: bantu! Lha wong kalau gempa rumahnya roboh atau retak saja dibantu sama BNPB. Lha ini sawah kena banjir sama kan penderitaannya," katanya.

Menurut Jokowi, bantuan sebesar Rp8 juta per hektare diberikan sebagai biaya produksi agar para petani segera memulai masa tanam.

"Untuk yang terdampak El Nino banjir dan sekarang ini ada kekeringan agak panjang, di Jawa Tengah itu ada 16 ribu hektare, dan penerima pada hari ini adalah Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati. Bantuan yang diberikan ini juga sudah dihitung, Rp8 juta per hektare. Sudah dihitung, jadi Jenderal Suharyanto enggak mungkin keliru lah ngitungnya pasti benar,” ujar Jokowi.

Baca juga:

"Moga-moga dalam waktu yang sangat dekat realisasi uangnya bisa segera diterima para petani dan langsung bisa dipakai untuk tandur, tanam, tandur, tanam, tandur, tanam, dan segera panen. Kalau sudah panen kita tidak usah banyak impor-impor lagi dari negara lain, karena juga mereka sekarang ini juga ngerem semuanya juga, enggak jual berasnya,” imbuhnya.

Jokowi mengatakan perubahan iklim telah membawa dampak nyata bagi masyarakat. Salah satunya, mempengaruhi tingkat produktivitas petani.

"Dulu perubahan iklim hanya jadi pembicaraan. Sekarang ini sudah di depan mata kita, sudah kejadian bencana di mana-mana. Negara lain itu produktivitas padinya juga menurun karena bencana-bencana ini. Kekeringan panjang, hujan yang juga terus-menerus, sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata Jokowi.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!