NASIONAL

Israel-Lebanon Memanas, 25 WNI Dievakuasi, Ada yang Bertahan

Serangan udara Israel di Lebanon menewaskan ratusan orang, dan melukai ribuan lainnya.

AUTHOR / Heru Haetami, Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Sindu

Israel-Lebanon Memanas, 25 WNI Dievakuasi, Ada yang Bertahan
Arsip foto - Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Ali Hashisho

KBR, Jakarta- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan, puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi dari Lebanon. Namun kata dia, ada sejumlah WNI yang memilih bertahan lantaran urusan keluarga.

"Kita sudah mengevakuasi sebagian dari warga negara kita. Tentunya pada saat evakuasi ini kita mengimbau yang ingin dievakuasi. Karena (sebagian) urusan keluarga memilih untuk tinggal. Jadi, yang dievakuasi kali ini adalah melalui darat totalnya 20 sampai 25." kata Retno usai acara penghargaan MUI, Kamis, (3/10/2024).

Retno Marsudi menambahkan, berdasarkan laporan yang ia terima, WNI yang dievakuasi sudah sampai di Suriah melalui Damaskus. Para WNI itu dipastikan dalam keadaan selamat, dan akan kembali ke Indonesia.

Retno menyebut, evakuasi dilakukan pemerintah RI melalui jalur darat. Pemerintah Indonesia masih menunggu situasi dinamis untuk menggunakan penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah. Sebab, eskalasi konflik yang meningkat menyebabkan jalur udara di sana menerapkan sistem buka-tutup.

WNI di Lebanon

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menyerukan kepada ratusan WNI di Lebanon untuk segera pulang ke tanah air. Seruan ini disampaikan pasca-eskalasi konflik antara Hizbullah dan Israel semakin meningkat. Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, saat ini status kedaruratan di Lebanon ditingkatkan jadi Siaga 1.

“Saat ini terdapat 203 WNI yang terdapat di Lebanon, tidak termasuk kontingen TNI yang tergabung dalam UNIFIL yang jumlahnya sekitar 1.232. Dalam komunikasi KBRI dengan para WNI memang hingga saat ini kondisi mereka relatif aman, namun kita tetap meminta mereka untuk bisa mengikuti proses pemulangan ke Indonesia,” ucapnya kepada wartawan, Jumat, (9/8/2024).

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha menambahkan, mayoritas dari 200-an WNI di Lebanon menikah dan berkeluarga dengan warga setempat. Itu pula alasan banyak di antara WNI enggan pulang ke Indonesia. Selain itu, Kemenlu juga mengimbau semua WNI menunda keberangkatan menuju Lebanon, Iran maupun Israel, karena situasi di sana sedang tidak aman.

Serangan Israel

Sebelumnya, Kantor Berita Lebanon (NNA) melaporkan, wilayah selatan dan timur negara tersebut sudah mengalami 80 kali gempuran serangan udara Israel, hingga akhir. Serangan itu menghantam area di sekitar kota Nabatieh di Lebanon, dan tujuh pemukiman lain di wilayah timur Lebanon, yaitu Beqaa dan Hermel.

Setelah serangan, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari mengeklaim, serangan udara itu dilakukan berdasarkan informasi intelijen yang mengungkap rencana Hizbullah untuk meluncurkan roket ke wilayah Israel.

Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat, serangan udara Israel di Lebanon pada Senin, (23/09), mengakibatkan 356 orang tewas, termasuk 24 anak-anak dan 42 wanita. Serangan juga mengakibatkan 1.246 orang terluka.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!