NASIONAL

Harga Cabai Rawit Naik Signifikan Hingga 15%

Ada 236 kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit .

AUTHOR / Astri Septiani

Harga Cabai Rawit Naik Signifikan Hingga 15%
Sejumalah pedagang cabai rawit menanti pembeli di pasar Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (1/3/2024). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga cabai rawit naik signifikan pada minggu pertama Maret 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan kenaikan harga mencapai 15,94 persen dibanding bulan sebelumnya.

Berdasarkan data panel harga di Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata nasional cabai rawit merah di tingkat pedagang eceran mencapai Rp64.730 per kg.

"Kemudian jika kami lihat wilayah yang mengalami kenaikan harga, cabai rawit ini ada 236 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit dan ini peningkatannya cukup signifikan jika dibandingkan dengan Februari 2024 yang lalu. Di mana di Februari hanya ada 130 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit. Sementara di minggu pertama Maret 2024 ini sudah meningkat mencapai 236 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit," kata Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Rabu (13/3/2024).

Baca juga:

Pudji menyebut ada komoditas lain yang menunjukkan tren kenaikan harga. Yakni cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, beras, dan daging ayam ras.

Harga cabai merah naik 9,15 persen dibandingkan Februari. Kemudian telur ayam ras naik 5,26 persen, daging ayam ras naik 4,34 persen, beras 3,06 persen, dan minyak goreng naik 0,44 persen.

Pudji mengingatkan pemerintah terus memantau harga pangan bergejolak atau volatile food, khususnya produk hortikultura yang dinilai berpotensi mengalami inflasi.

"Khususnya untuk produk hortikultura yaitu cabai merah dan cabai rawit serta produk peternakan yaitu telur ayam ras, daging ayam ras ini perlu dipantau. Mengingat kemungkinan komoditas-komoditas berpotensi terhadap terjadinya inflasi di periode berikutnya," tambahnya.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!