Arief Prasetyo menginstruksikan dinas-dinas terkait di tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk secara aktif memantau kondisi pasar.
Penulis: Astri Septiani
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Jakarta- Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengingatkan potensi dampak cuaca ekstrem akibat angin Siberia terhadap pasokan pangan di Indonesia.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan pentingnya pemerintah daerah memastikan penyediaan cadangan pangan untuk mengantisipasi gangguan pasokan akibat cuaca buruk.
Hal itu disampaikan Arief, dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga menjelang Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru), hari ini.
"Jadi kemarin waktu Rakortas disampaikan bahwa ada angin dari Siberia kalau enggak salah ya. Itu akan kurang lebih impact kepada kondisi cuaca di Indonesia. Salah satunya kemarin saya mau ke Lampung sama Pak ketum Perpadi enggak bisa nyebrang gitu ya. Nah sehingga perlu cadangan pangan di setiap daerah. Ada perpresnya, Perpres 125 tahun 2024 mengenai cadangan pangan ya. Kita punya. Tetapi alangkah baiknya setiap daerah memiliki cadangan pangan pemerintah daerah," kata Arief saat Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Menjelang HBKN Nataru 2024/2025, Kamis (05/12/24).
Baca juga:
- Dorong Swasembada, Pemerintah Janji Pangkas Aturan dan Genjot Produksi Pangan
- Menko Zulhas Jamin Ketersediaan Stok Pangan Jelang Nataru
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo juga menegaskan pentingnya pemantauan harga dan ketersediaan pangan di seluruh wilayah, terutama menjelang Nataru. Ia menginstruksikan dinas-dinas terkait di tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk secara aktif memantau kondisi pasar.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat seruak udara dingin dari Siberia. Cuaca ekstrem ini dapat memicu hujan lebat dan banjir, yang berpotensi mengganggu aktivitas pertanian dan distribusi pangan.