Greenpeace Soal Proyek IKN: Senasib 'Hambalang'?

“Jadi sekarang pertanyaannya memang, apakah itu akan menjadi Hambalang kedua atau uang Republik banyak sekali sudah dipakai di situ," ujar Leonard

AUTHOR / Resky Novianto, Siska Mutakin

-

EDITOR / Resky Novianto

Rabu 12 Februari 2025 pukul 11.09 WIB

BacakanBagikan

KBR, Jakarta- Direktur Eksekutif Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak menilai proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai kesalahan terbesar dalam sejarah Indonesia.

Ia mempertanyakan apakah proyek ini akan menjadi seperti pembangunan pusat olahraga Hambalang Bogor yang menghabiskan banyak uang tetapi terbengkalai lantaran terbelit kasus.

“Jadi sekarang pertanyaannya memang, apakah itu akan menjadi Hambalang kedua atau uang Republik banyak sekali sudah dipakai di situ. Tentu itu mungkin ke depan kita mau ngga mau harus berpikir bagaimana dipunyai penyelesaiannya,”ujar Leonard dalam acara peluncuran Corruption Perception Index 2024 yang dilaksanakan secara daring, dikutip Youtube Transparency International Indonesia, Rabu (12/2/2025).

Leonard mengatakan hal pertama yang harus di prioritaskan pemerintah adalah menangani wilayah terdampak karena kerusakan lingkungan dan terpinggirkannya masyarakat yang telah lama mendiami kawasan tersebut.

"Karena toh pegawai pegawai ASN itu juga belum ada yang mau berangkat ke sana sampai sekarang juga. Jadi yang padahal yang terdampak sudah nyata-nyata di depan kita di sana gitu," tuturnya.

Leonard juga mengingatkan bahwa krisis iklim yang semakin besar harus menjadi perhatian, dan pemerintah perlu mempertimbangkan hal tersebut dalam merencanakan kelanjutan proyek IKN.

"Persoalan krisis iklim sudah besar buat saya buat gerakan lingkungan, itu urusannya Pak Prabowo mungkin harus berkunjung ngobrol-ngobrol ke Solo dulu mau diapain itu,” ujar Leonard.

“Tapi kalau mangkrak mungkin bukan pilihan yang bijak kayaknya, so much money wasted di situ," imbuhnya.

Baca juga:

- Anggaran Diblokir Bikin Pembangunan IKN Terhenti? Ini Kata Menteri PU

Sebelumnya, dikutip dari ANTARA, isu pembangunan IKN bakal mangkrak mencuat setelah seluruh anggaran pembangunannya untuk tahun ini diblokir. Namun, mangkraknya pembangunan IKN dibantah oleh Juru Bicara OIKN sekaligus Staf Khusus Kepala OIKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw.

Troy justru menjelaskan bahwa tahap kedua pembangunan IKN akan difokuskan pada pembangunan ekosistem yudisial dan legislatif serta infrastruktur pendukung lainnya.

Pernyataan Troy ini sekaligus membantah isu yang menyebut bahwa pembangunan calon ibu kota baru tersebut berhenti dan pekerja dipulangkan.

"Tidak benar ada info bahwa para pekerja akan dimobilisasi ke daerah masing-masing,” kata Troy saat dihubungi ANTARA, Jumat (7/2/2025).