NASIONAL

Greenpeace: Lumbung Pangan di Papua Akan Mengulang Kegagalan yang Sama

Papua yang selalu menjadi target proyek lumbung pangan, selama ini juga tidak mampu menjawab persoalan kelaparan di sana.

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / R. Fadli

Lumbung Pangan
Ilustrasi. Panen padi di sawah. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Greenpeace Indonesia memperkirakan, pemerintah bakal mengulang kegagalan yang sama dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, jika hanya melanjutkan program lumbung pangan (food estate).

Hal itu disampaikan Juru Kampanye Hutan Greenpeace, Arie Rompas, merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang memberikan sinyal kuat program lumbung pangan akan dilanjutkan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Jokowi menyampaikan itu saat melakukan penanaman pertama tebu di Merauke, Papua.

"Kegagalan panen itu akan sangat cukup tinggi karena ya tadi ya di tengah situasi perubahan iklim yang sudah terjadi gitu ya. Situasi perubahan iklim yang sudah tidak menentu gitu. Kemudian terjadi krisis pangan dan skema-skema yang seperti ini juga akan mengindikasikan, indikasi yang kuat akan gagal dengan praktik-praktik yang sama," ujar Arie kepada KBR Media, Kamis, (25/7/2024).

Arie juga mengungkap, Papua yang selalu menjadi target proyek lumbung pangan, selama ini juga tidak mampu menjawab persoalan kelaparan di sana.

Menurutnya, dengan kajian yang lemah, lumbung padang di papua justru merusak lingkungan dan menghilangkan sumber pangan yang sudah ada.

"Sumber pangannya ada di sana, bukan itu yang dibangun, tapi membangun skema yang lain yang justru itu menghancurkan sistem pangan masyarakat Papua," ujar Arie.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan penanaman tebu perdana di PT Global Papua Abadi, Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Merauke, Papua Selatan, Selasa (23/7/2024).

Jokowi mengeklaim ini merupakan langkah strategis dalam mengatasi krisis pangan global yang dipicu oleh perubahan iklim ekstrem.

"Ya ini kita tahu dunia sekarang sedang krisis pangan karena perubahan iklim, panas yang panjang, kering yang panjang, gelombang panas, dan kemandirian pangan, ketahanan pangan, kedaulatan pangan itu harus menjadi konsentrasi," kata Jokowi.

Jokowi bilang, ini merupakan komitmen berkelanjutan dalam bidang pertanian dan lingkungan. Sehingga, pemerintah presiden terpilih Prabowo Subianto juga akan fokus di bidang yang sama.

Baca juga:

Jokowi Akui Program Pangan-Energi di Merauke 2 Kali Percobaan Tak Berhasil

Ekonom Ungkap Penyebab Daya Beli Menurun: Harga Pangan Naik, Tapi Gaji Tetap

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!