NASIONAL

FITRA: Pemborosan, Pemerintah Akan Berangkatkan 500 Relawan ke IKN

Presiden Jokowi untuk meninggalkan atau tidak melakukan agenda-agenda seremonial dan tidak substantif di dalam konteks pembangunan di Indonesia.

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / R. Fadli

500 Relawan
Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi. (Foto: ANTARA/Indra Arief Pribadi)

KBR, Jakarta - Rencana pemerintah memberangkatkan 500 relawan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai hanya membuka peluang memboroskan anggaran negara.

Manajer Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Badiul Hadi meminta pemerintah tidak melakukan kegiatan yang memakan biaya, namun tidak relevan.

"Saya kira ini sangat tidak relevan kalau kemudian menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN untuk pembiayaan kegiatan ini. Karena ini sekali lagi tidak relevan apalagi tidak ada tujuan yang jelas yang akan dilakukan di sana. Jangan sampai ini justru menimbulkan pemborosan APBN karena kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial itu tidak substantif," kata Badiul kepada KBR Media, Rabu (31/7/2024).

Badiul Hadi menambahkan, jika benar pembiayaan dilakukan dengan pembiayaan dari APBN, maka Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berwenang mengawasi sumber pembiayaan yang digunakan.

"Karena 500 orang ini kan sangat banyak. Kalau misalnya itu menggunakan pesawat semua pasti anggarannya juga sangat besar. Dan saya kira perlu dipertimbangkan oleh pemerintah dalam posisi ini misalnya Presiden Jokowi untuk meninggalkan atau tidak melakukan agenda-agenda seremonial dan tidak substantif di dalam konteks pembangunan di Indonesia," katanya.

Melihat Progres Pembangunan IKN

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, mengatakan Presiden Joko Widodo akan mengajak sekitar 500 relawan untuk melihat progres pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Budi menjelaskan bahwa ratusan relawan Projo akan bertemu dengan Presiden Jokowi pada 11 Agustus mendatang di IKN.

"Tadi sudah bilang sama bapak, tanggal 11. Kita berangkat 10 dan 11 Agustus, tapi acaranya sama Pak Presiden tanggal 11. Iya, 500 orang," kata Budi Arie saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Budi menjelaskan, ratusan relawan Projo akan bertemu dengan Presiden Jokowi pada 11 Agustus mendatang di IKN.

Menurut Budi, relawan memandang bahwa IKN adalah program warisan (legacy) dari Presiden Jokowi.

IKN, kata Budi lagi, menjadi bukti komitmen pemerintah untuk membangun Indonesia sentris.

Seluruh Istana Presiden yang ada di Indonesia, kata Budi, saat ini merupakan peninggalan kolonial atau zaman pemerintahan Belanda.

"Kalau teman bilang ini pembuatan negara itu artinya, karena istana kita istana di Indonesia ini semuanya produk kolonial. Kita bikin istana sendiri di Nusantara," ujar Budi seperti dikutip Antara.

Budi menambahkan bahwa kunjungan relawan ini juga menjadi pengingat bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara merupakan bagian penting dalam membangun Indonesia untuk masa depan.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!