NASIONAL

Evaluasi Mudik Lebaran 2025: Arus Keluar Jakarta Tinggi, Kecelakaan Menurun

Menghadapi potensi arus balik yang diprediksi mencapai puncaknya pada 5-7 April mendatang, Polri telah mempersiapkan strategi khusus.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Muthia Kusuma

Google News
mudik
Ilustrasi puncak arus mudik di Tol Cipali (FOTO: ANTARA)

KBR, Jakarta- Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Agus Suryo Nugroho menyampaikan perkembangan terkini arus mudik Lebaran 2025 dan persiapan menghadapi arus balik. Hingga Selasa (1/4/2025) pagi, tercatat sebanyak 1.963.152 kendaraan telah meninggalkan Jakarta sejak H-10 Lebaran (21 Maret 2025) hingga H+1 Lebaran (1 April 2025).

"Berdasarkan data yang diterima dari PT Jasa Marga, realisasi volume lalu lintas kumulatif keluar Jakarta periode H-10 Idul Fitri 21 Maret 2025 pukul 06.00 WIB sampai dengan H+1 1 April 2025 pukul 06.00 WIB total lalu lintas keluar Jakarta 1.963.152 kendaraan," ucap Agus kepada wartawan, Selasa (1/4/2025).

Jumlah tersebut meningkat ketimbang data pada hari H Lebaran yang mencatat 1.765.102 kendaraan keluar. Meski begitu, Agus Suryonugroho mengeklaim arus mudik Lebaran tahun ini secara keseluruhan terkendali.

Lebih lanjut, Agus Suryonugroho menjelaskan, perhitungan jumlah kendaraan keluar Jakarta tersebut didasarkan pada data dari empat gerbang tol utama, yaitu Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa. Angka 1.963.152 kendaraan ini menunjukkan peningkatan sebesar 25,5 persen dibandingkan lalu lintas harian normal. Bahkan, jika dibandingkan dengan periode mudik Lebaran 2024 pada waktu yang sama, terjadi kenaikan sebesar 0,5 persen.

Baca juga:

Secara spesifik, Jasa Marga mencatat bahwa kendaraan yang menuju arah Transjawa melalui GT Cikampek Utama Tol Jakarta-Cikampek mencapai 726.565 unit, melonjak 139,1 persen dari lalu lintas normal, meskipun sedikit menurun (0,4 persen) dibandingkan periode mudik 2024. Puncak arus mudik sendiri terpantau terjadi pada Jumat (28/3/2025) atau H-3 Lebaran, dengan 258 ribu kendaraan meninggalkan Jakarta, angka yang 63,1 persen lebih tinggi dari hari normal dan 11,6 persen lebih tinggi dari masa mudik tahun sebelumnya.

Dalam aspek keselamatan, Kakorlantas Polri melaporkan kabar baik berupa penurunan signifikan angka kecelakaan selama arus mudik Lebaran 2025. Jika pada tahun 2024 tercatat 2.152 kasus kecelakaan, tahun ini jumlahnya menurun menjadi 1.477 kasus, atau terjadi pengurangan sebesar 31,37 persen.

Data korban meninggal akibat kecelakaan saat arus mudik juga disebut turun sebesar 32 persen, dari 324 orang pada tahun 2024 menjadi 223 orang pada tahun 2025. Agus Suryonugroho menilai penurunan ini mengindikasikan peningkatan efektivitas strategi pengamanan dan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.

Menghadapi potensi arus balik yang diprediksi mencapai puncaknya pada 5-7 April mendatang, Agus mengatakan Polri telah mempersiapkan strategi khusus.

"Kami sudah rapat dengan pak Menteri Perhubungan, pihak Jasa Marga, termasuk Jasa Raharja di samping melakukan one way nasional arus balik, kami akan mendahului pada tanggal 3 (April), nanti kami akan melakukan one way lokal arah balik," ujarnya pada Senin (31/3/2025).

Selain itu, Agus Suryonugroho juga mengungkapkan bahwa berdasarkan proyeksi, masih ada sekitar 18 persen warga yang belum melaksanakan mudik. Ia juga mengapresiasi pemberlakuan kebijakan work from anywhere (WFA) yang dinilai turut berkontribusi signifikan dalam mengurai kepadatan arus mudik Lebaran 2025, meskipun secara keseluruhan mobilitas arus mudik tahun ini menunjukkan tren peningkatan sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!