NASIONAL

Erick Thohir Dorong Pengusaha Bantu Ciptakan Lapangan Kerja

"Indonesia itu kekurangan pengusaha yang bisa membantu pembukaan lapangan pekerjaan. Problem bangsa kita kedepan adalah lapangan pekerjaan kalau kita tidak bisa menyediakan," ucap Erick

AUTHOR / Shafira Aurel

Pengangguran di RI masih tinggi disorot Erick Thohir
Pencari kerja mencari lowongan di salah satu bursa tenaga kerja di Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Foto: ANTARA/Aditya Pradana)

KBR, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong para pengusaha terus membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. Sebab, minimnya lapangan pekerjaan masih menjadi masalah yang dihadapi Indonesia.

Erick mengatakan masalah lapangan pekerjaan belum dapat teratasi. Menurutnya, fenomena urbanisasi masyarakat menjadi salah satu faktor membludaknya penduduk yang ingin mencari kerja di perkotaan.

"Indonesia itu kekurangan pengusaha yang bisa membantu pembukaan lapangan pekerjaan. Problem bangsa kita kedepan adalah lapangan pekerjaan, kalau kita tidak bisa menyediakan. Apalagi dengan situasi dunia yang sedang berubah," ujar Erick, dalam acara pelepasan dan pembekalan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Senin (10/7/2023).

Erick menambahkan, pihaknya juga mendorong pemerintah daerah bisa membuka lapangan pekerjaan dan menjalankan industrialisasi.

Baca juga:

- Wapres Dorong Strategi Pemanfaatan Bonus Demografi

- Tingkat Pengangguran di Indonesia dan Efek Genjot Investasi

Sebelumnya, jumlah pengangguran di Indonesia kembali turun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2023 jumlah pengangguran sebanyak 7,99 juta orang, merosot 410 ribu orang dari Februari 2022 sejumlah 8,40 juta orang.

Namun, data dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan jumlah pekerja migran Indonesia yang ditempatkan pada 2021 sebanyak 72.624 dan meningkat secara signifikan menjadi 200.761 di 2022.

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!