NASIONAL

Ekonomi RI Tumbuh Melambat, BPS: Konsumsi Masyarakat Masih Terjaga

Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan III-2021, maka konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan utama.

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Wahyu Setiawan

Neraca dagang
Warga membawa barang belanjaan di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin (7/10/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

KBR, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat sebesar 4,95 persen pada kuartal III tahun 2024 secara tahunan (year on year). Meski begitu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut konsumsi rumah tangga masih baik.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,08 persen.

Pada kuartal III-2024, komponen ini tumbuh sebesar 4,91 persen. Amalia menyebut, kondisi ini menunjukkan masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat.

"Sementara itu komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga atau LNPRT di mana komponen ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,69 persen yang didorong oleh peningkatan aktivitas persiapan pilkada dan PON ke-21," jelasnya saat membacakan rilis pertumbuhan ekonomi, Selasa (5/11/2024).

Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan tiga tahun ini, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan utama.

"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan III-2024, maka konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan utama yaitu sebesar 2,55 persen. Selain itu pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024 juga ditopang oleh PMTB dengan sumber pertumbuhan 1,63 persen dan konsumsi pemerintah yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,32 persen," tambahnya.

Amalia menambahkan, seluruh lapangan usaha juga tumbuh positif di triwulan ketiga ini.

"Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB adalah industri pengolahan pertanian perdagangan konstruksi dan pertambangan," kata Amalia.

Sementara itu, komponen ekspor impor juga mengalami pertumbuhan signifikan. Peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor nonmigas. Sedangkan peningkatan impor didorong oleh kenaikan impor barang modal serta bahan baku dan penolong.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!