NASIONAL

Ekonomi Nasional Masih Ditopang Konsumsi Rumah Tangga

Kontribusi terbesar kedua terhadap pertumbuhan ekonomi nasional berasal dari investasi.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah, Astri Septiani

EDITOR / Sindu

Ekonomi Nasional Ditopang Konsumsi Rumah Tangga
Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna ke-19 Masa Persidangan V 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024. Foto: KBR/Ardhi R

KBR, Jakarta– Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan konsumsi rumah tangga berkontribusi rata-rata 55 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional selama 10 tahun terakhir.

Hal itu disampaikan menkeu saat Rapat Paripurna ke-19 DPR Masa Persidangan V 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, (4/6/2024).

“Untuk tahun 2025, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh pada kisaran 5 hingga 5,2 persen. Hal ini didukung oleh terus dijaganya daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi,” ucap Sri.

Kata dia, kontribusi terbesar kedua terhadap pertumbuhan ekonomi nasional berasal dari investasi. Sri bilang, kontribusi invetasi mencapai 32 persen. Aspek tersebut bakal terus ditingkatkan kontribusinya sebagai motor penggerak ekonomi.

Meski begitu, ia memahami ada sejumlah faktor yang memengaruhi investasi nasional. Yakni, tingginya suku bunga global atau higher for longer, dan berbagai potensi disrupsi termasuk climate change (perubahan iklim).

Lalu, ada pula ketegangan geopolitik yang menimbulkan fragmentasi investasi dan perdagangan.

“Tentu akan memengaruhi aktivitas investasi pada tahun 2025 yang menurut kami pertumbuhannya ada pada 5,2 hingga 5,9,” ucapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 tercatat 5,11 persen secara tahunan (year-on-year).

Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak 2015. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Widyasanti mengatakan, pertumbuhan ditopang aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!