Djoko menyebut ada potensi penurunan kuota mudik gratis, pada tahun 2025, kuota mudik dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan hanya 100 ribu pemudik saja
Penulis: Astri Septiani
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Jakarta- Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyoroti potensi dampak efisiensi anggaran pemerintah terhadap program mudik gratis, yang dapat menyulitkan warga kelas menengah ke bawah.
Djoko menyebut ada potensi penurunan kuota mudik gratis, pada tahun 2025, kuota mudik dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan hanya 100 ribu pemudik saja. Padahal pada tahun lalu, kuota mudik gratis mencapai 165 ribu pemudik.
"Sudah banyak paguyuban mudik yang berlangganan menggunakan program mudik gratis Kementerian Perhubungan itu menanyakan Kemenhub kapan dibuka pendaftaran. Biasanya jauh hari sebelum Ramadan sudah mulai, sudah ada informasi itu. Namun karena pemangkasan anggaran, program mudik gratis Ini, salah satu program yang dipangkas kemarin. Sehingga sekarang coba diusulkan, dan sampai hari ini juga belum ada kabar beritanya. Ini memang ditunggu oleh masyarakat, terutama kelompok masyarakat menengah ke bawah mereka sangat mengandalkan angkutan ini mudik gratis ini," kata Djoko kepada KBR, Minggu, (3/3/2025).
Djoko menegaskan, tidak semua program Kementerian Perhubungan seharusnya dipangkas, terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan kepentingan masyarakat luas, seperti mudik gratis.
Baca juga:
Ia mendorong Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi tetap menyelenggarakan program mudik gratis. Hal itu guna memastikan keselamatan dan meringankan beban keuangan masyarakat miskin, serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berpotensi meningkatkan angka kecelakaan.
Djoko juga menilai potongan tarif tiket pesawat dan diskon tarif tol tidak cukup membantu masyarakat menengah ke bawah, yang kini terancam kehilangan fasilitas mudik gratis.
"Masyarakat menengah ke bawah sebelumnya mudik menggunakan moda gratis, sekarang harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mudik. Masyarakat kelas menengah ke bawah yang selama ini dapat menikmati mudik lebaran secara grastis. Tahun 2025, peluangnya berkurang, lantaran tidak dianggarkan lagi. Hanya mengandalkan BUMN untuk mudik gratis tahun ini, " tambahnya.