BERITA

Dugaan Sementara Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap, Polisi: Tersambar Petir

"Sehingga sementara ini penyidik Polda Jawa Tengah menduga penyebab kebakaran sesuai keterangan saksi dan dari petunjuk CCTV adalah induksi akibat sambaran petir.

AUTHOR / Wahyu Setiawan

Dugaan Sementara Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap, Polisi: Tersambar Petir
Kepulan asap terlihat dari tangki yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11) lalu. (Foto: Antara/Idhad Zakaria)

KBR, Jakarta - Kepolisian menduga kebakaran kilang minyak milik PT Pertamina di Cilacap yang terjadi Sabtu (13/11/2021) malam lalu karena disambar petir.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Ahmad Ramadhan mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran itu didapat usai memeriksa sejumlah saksi dan mengecek rekaman kamera pengawas (CCTV).

"Sehingga sementara ini penyidik Polda Jawa Tengah menduga penyebab kebakaran sesuai keterangan saksi dan dari petunjuk CCTV adalah induksi akibat sambaran petir. Tim labfor forensik Mabes Polri sudah berada di TKP untuk melakukan pendalaman," katanya dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).

Ahmad Ramadhan menjelaskan, lima saksi yang diperiksa Polisi membenarkan telah melihat hujan dan petir di sekitar lokasi kejadian.

Sedangkan satu saksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut di Sabtu lalu, ada dua titik petir yang berjarak 45 kilometer dan 12 kilometer.

Baca: Jawa Barat Siaga Satu Bencana Alam

Ramadhan menambahkan, rekaman CCTV juga menunjukkan ada kilatan petir yang tampak sebelum insiden kebakaran terjadi.

"Lalu tidak berselang lama timbul kebakaran akibat petir menyambar tangki," katanya mencontohkan pernyataan saksi dari BMKG.

Sabtu (13/11/2021) malam, sekitar pukul 19.00 WIB, salah satu tangki di kilang minyak milik PT Pertamina di Cilacap terbakar, dan api baru padam 12 jam kemudian.

Kebakaran ini merupakan kali kedua yang terjadi di kilang minyak Cilacap pada tahun ini, setelah kebakaran serupa juga terjadi pada Juni lalu.


Editor: Kurniati Syahdan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!