BERITA

Drop Logistik Pemilu, KPU Papua Butuh Helikopter

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua membutuhkan helikopter TNI AD untuk mendistribusikan logistik pemilu ke 16 kabupaten di Pegunungan Tengah. Ke-16 kabupaten itu diantaranya Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Yalimo, M

AUTHOR / Katharina Lita

Drop Logistik Pemilu, KPU Papua Butuh Helikopter
Drop Logistik Pemilu, KPU Papua, Helikopter

KBR68H, Jayapura- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua membutuhkan helikopter TNI AD untuk mendistribusikan logistik pemilu ke 16 kabupaten di Pegunungan Tengah. Ke-16 kabupaten itu diantaranya Kabupaten  Jayawijaya, Tolikara, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Yalimo, Mamberamo Tengah, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Dogiyai, Deyai, Paniai dan Mimika.

Ketua KPU Papua, Adam Arisoy mengatakan, surat resmi permintaan bantuan tersebut telah dikirimkan ke KPU pusat hari ini dan diharapkan nantinya KPU pusat langsung berkoordinasi dengan pemimpin TNI. “Ribuan surat suara, masih tertahan di ibukota kabupaten. Surat suara dan logistik pileg itu tinggal didistribusikan ke masing-masing distrik dengan bantuan helikopter TNI. Kami percaya pimpinan TNI bisa merespon cepat surat permintaan itu,” ungkapnya di Jayapura, Kamis (27/3).

Sebelumnya, KPU Papua berharap, pendistribusian dengan menggunakan maskapai penerbangan komersial bisa mencapai sejumlah distrik di wilayah Pegunungan Tengah.  Namun karena cuaca yang berubah setiap saat dan kondisi geografis di setiap distrik, maka KPU berharap pengiriman logistik pemilu menggunakan helikopter.

Adam mencontohkan, di Kabupaten Yahukimo ada sekitar 51 distrik yang harus didrop logistik pileg. Pengedropan itu, kata dia, tidak mungkin selesai dalam satu hari. Apalagi kebanyakan pengedropan menggunakan pesawat berbadan kecil.

“Maskapai penerbangan komersial juga kami gunakan, namun perbantuan helikopter TNI juga dibutuhkan. Dengan bantuan helikopter, diharapkan tanggal 5 April mendatang seluruh logistik dan surat suara untuk pileg dapat selesai didistribusikan,” katanya.

Sementara, Kepala Staf Kodam Cenderawasih, Hinsa Siburian yang dihubungi lewat telepon selularnya menyatakan siap membantu KPU dalam pengedropan logistik pemilu. Pihaknya tetap menunggu perintah dan persetujan dari Mabes TNI. “Kami memiliki tiga heli yang siap untuk dipakai dalam pengedropan itu,” katanya, Kamis (27/3).

Surat Suara Rusak

KPU Papua juga mengaku masih ada kekuarangan surat suara bagi Kabupaten Biak Numfor. Kekurangan ini disebabkan karena rusaknya 16 ribu surat suara. KPU setempat mengaku masalah ini telah disampaikan ke KPU pusat. Adam berharap, kekurangan surat suara itu dapat segera terpenuhi.

“Sebenarnya ada 17 ribu surat suara yang rusak, namun sudah ada 1000 lembar surat suara baru yang diterima KPU Biak Numfor, sehingga masih sisa 16 ribu surat suara lagi,” kata Adam.

Di kabupaten Jayapura, kerusakan 3000-an lembar surat suara dianggap masih dapat digunakan. Menurut Adam, kerusakan yang terjadi tidak terlalu parah dan masih dapat digunakan. Apalagi masih ada cadangan 2,5 persen dari jumlah DPT. “Saya sudah cek langsung ke lapangan, masalah kerusakan di Kabupaten Jayapura masih bisa dipakai, bukan kerusakan fatal,” ungkapnya.

KPU setempat mengklaim hingga saat ini belum ada lagi laporan kerusakan surat suara, kecuali di dua kabupaten tersebut. “H-14 belum ada laporan yang mendesak dan semua masih berjalan sesuai dengan rencana,” ucap dia lagi.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!