NASIONAL

Disebut Jadi Calon Tunggal Ketum Golkar, Bahlil Enggan Besar Kepala

Bahlil mengatakan masih menunggu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) rampung.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / R. Fadli

Disebut Jadi Calon Tunggal Ketum Golkar, Bahlil Enggan Besar Kepala
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) merangkul Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di IKN, Senin (12/8/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

KBR, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku enggan 'besar kepala' saat disebut-sebut sebagai calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Bahlil mengatakan masih menunggu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) rampung.

"Saya sendiri belum ikuti terlalu detail ya. Nanti kan Munasnya itu akan dilakukan tanggal 20 (Agustus), pendaftarannya itu yang saya dapat laporan bahwa akan dilakukan di tanggal 19 (Agustus). Jadi mungkin setelah pendaftaran baru bisa tahu bagaimana mekanismenya," ujar Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).

Bahlil juga menyebut, belum mengetahui mekanisme pemilihan Ketua Umum Golkar.

Kata dia, mekanisme akan diketahui seusai pendaftaran pada 19 Agustus 2024.

Bahlil juga mengaku masih akan melihat situasi, usai ditanyakan soal Ketua Dewan Pembina Bappilu Golkar, Idrus Marham yang menyebut ada 34 DPD tingkat provinsi yang mendukungnya maju sebagai calon ketum.

"Ya saya, nanti kita lihat lah ya. Munasnya kan tanggal 20. Nanti kita lihat. Nanti kita lihat, nanti kita lihat ya. Munasnya nanti kita lihat ya," ucapnya.

Sebelumnya, Partai Golkar disebut sudah menyiapkan panitia untuk menggelar munaslub untuk menentukan ketua umum baru usai Airlangga Hartanto mengundurkan diri.

Politikus Golkar Nusron Wahid, menyebut hingga kini, Bahlil Lahadalia disebut calon satu-satunya.

Baca juga:

Agus Gumiwang Tak Nyalon Ketua Umum Golkar, Nama Bahlil Menguat

Jokowi Bantah Terlibat Pengunduran Airlangga dari Ketum Golkar

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!