BERITA

Dianggap Tebang Pilih, KAKI Somasi KPK

LSM Anti Korupsi Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) mendesak Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) untuk segera mengusut kasus korupsi terhadap sejumlah politisi dan bekas pejabat negara.

AUTHOR / Ade Irmansyah

Dianggap Tebang Pilih, KAKI Somasi KPK
Ilustrasi

KBR, Jakarta - LSM Anti Korupsi Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) mendesak Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) segera mengusut kasus korupsi terhadap sejumlah politisi dan bekas pejabat negara yang diduga terlibat dalam kasus korupsi dan namanya disebut dalam persidangan PN Tipikor Jakarta.

Juru Bicara KAKI, Mohammad Fahrurizal Fan mengatakan, desakan ini berbentuk somasi terbuka kepada KPK. Pasalnya kata dia, pasca konflik dengan Polri, KPK terkesan membiarkan kasus-kasus tersebut.


“Selama ini kan KPK terkesan tebang pilih. Kepada nama-nama yang kami sebutkan tadi kenapa didiamkan saja tanpa ada tindak lanjut. Makanya kami sebagai masyarakat berdasarkan pasal 42 undang-undang tipikor itukan ada peran serat masyarakat," ujarnya kepada wartawan di Kantor KPK, Rabu (10/6/2015).


Kata dia, ada belasan pejabat dan mantan pejabat yang sering disebut dalam persidangan tapi tidak pernah ditindaklanjuti KPK.


"Oleh karenanya kita mendorong kepada KPK untuk menindaklanjuti masalah ini. ini terutama khusus untuk pelaksana tugas bapak Ruki, kenapa KPK ditangan dia tidak ada gebrakan-gebrakan lagi,” tambahnya.


Juru Bicara KAKI, Mohammad Fahrurizal Fan menambahkan, belasan pejabat dan bekaspejabat tersebut di antaranya, Ketua Komisi IV DPR M. Romahurmuzy dalam kasus suap terkait import benih jagung persidangan kasus impor sapi. Lalu ada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono.


Dalam korupsi yang melibatkan Anas Urbaningrum dan Proyek Hambalang putera bekas Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono tersebut selalu disebut-sebut terlibat dalam kasus ini.


Dan Agung Laksono yang terindikasi dalam korupsi pengadaan anggaran tambahan untuk PON 2012 di Riau.




Editor: Quinawaty Pasaribu 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!