NASIONAL

Dalih PKS dan Nasdem Batal Usung Anies di Pilkada Jakarta

Syaikhu menegaskan PKS resmi bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pada Pilkada Jakarta 2024.

AUTHOR / Heru Haetami, Astry Yuana Sari

EDITOR / Sindu

Dalih PKS dan Nasdem Batal Usung Anies di Pilkada Jakarta
Ilustrasi: Anies Baswedan berpidato usai dideklarasikan jadi calon presiden dari PKS, Kamis, 23 Februari 2023. Foto: PKS.id

KBR, Jakarta- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjelaskan dalih batalnya dukungan terhadap Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Presiden PKS Ahmad Syaikhu beralasan, SK pengusungan Anies Baswedan dan Sohibul Iman dicabut lantaran kurang dukungan kursi.

"Terus terang kita sudah berjuang sejak awal kita mengeluarkan SK. Tanggal 25 Juni kita juga sudah deklarasikan akan mengusung Pak Anies dan Sohibul Iman hanya dalam proses perjalanan waktu karena kita kurang empat kursi. Kita enggak dapatkan partai lain untuk memberikan juga dukungan ke Pak Anies," kata Syaikhu dalam konferensi pers, Selasa, (20/8/2024).

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku, SK pengusungan Anies-Sohibul kemudian diganti RK-Suswono lantaran sudah memasuki tenggat pendaftaran calon kepala daerah.

"Sampai tanggal 4 Agustus deadline yang kita berikan kepada Pak Anies enggak kunjung dapat SK dari partai lain selain PKS. Nah, sejak itulah kemudian kita mencabut SK usungan terhadap Pak Anies dan Sohibul Iman untuk kemudian dialihkan kepada RK dan Suswono," katanya.

Atas perubahan dukungan itu, Syaikhu menegaskan PKS resmi bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pada Pilkada Jakarta 2024.

"Sesuai dengan musyawarah majelis syuro yang ke-11 yang dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 12 Agustus kemarin, maka PKS sudah menyatakan diri hasil musyawarah majelis syuro itu memang betul PKS tergabung dalam koalisi," ujarnya.

red
Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua MPP Dr. Suswono, dan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi dan Anies-Muhaimin,Selasa, 23 April 2024. Foto: pks.id/Donny

Nasdem pun Urung

Dukungan juga urung dilakukan Partai Nasdem. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengeklaim, Anies Baswedan telah lapang dada menerima keputusan Nasdem yang batal mendukungnya di Pilkada Jakarta 2024.

"Saya pikir dengan potensi yang ada pada dirinya itu tidak bisa kita pungkiri, ya. Usia masih relatif muda, masih energik, sejumlah experience, pengalaman telah dilaluinya. Saya pikir dia merupakan sebuah aset yang berarti juga untuk negeri ini. Memang, ya, bukan saat ini momentum dia. Saya pikir itu biasa," kata Paloh kepada wartawan di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, (16/8/2024).

Ketum NasDem Surya Paloh meminta Anies bisa mengambil hikmah dari kondisi ini.

"Saya pikir diambil aja hikmahnya oleh dia. Kalau saya pesan sebagai kakaknya, saya pesan, biasanya di balik tantangan, kesusahan, kesedihan, di situ pasti ada juga peluang yang lebih hebat nantinya," imbuhnya.

Partai NasDem menarik dukungan terhadap Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, setelah bergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal ini disampaikan Ketum NasDem Surya Paloh usai bertemu Ketum Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kamis, (15/8).

red
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menerima kunjungan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Nasdem Tower, Jumat, 22 Maret 2024.Foto: Nasdem.id

PKB Menyusul PKS dan Nasdem

Pun demikian dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai Hijau ini juga batal mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar tak menyangka, dinamika politik di Pilkada 2024 terjadi begitu cepat.

"Memang proses politik ini begitu cepat. Saya minta Mas Anies sabar," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin malam, (19/08), seperti dikutip KBR dari Kantor Berita ANTARA, Rabu, 21 Agustus 2024.

PKB memutuskan bergabung dengan KIM Plus, menyusul Partai Nasdem dan PKS. Mereka masuk 12 partai politik yang mengusung Ridwan Kamil dan Suswono. Belasan partai itu adalah, Gerindra, Perindo, PKS, Nasdem, Golkar, PAN, PSI, PPP, Partai Gelora, Demokrat, dan Partai Garuda.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!