Article Image

NASIONAL

Cek Fakta: Konten Menyesatkan Sebut Kasus Polio Disebabkan Vaksinnya

"Top Three Hoax of The Week"

KBR, Jakarta- Di media sosial tersebar narasi: “Skandal yang luar biasa! Kemenkes menyatakan KLB Polio untuk mendorong vaksinasi Polio. Tapi semua kasus adalah Polio tipe2 yang justru disebabkan oleh vaksin!!!"

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa semua kasus polio tipe 2 disebabkan oleh vaksin merupakan klaim yang menyesatkan.

Konten yang dimaksud bisa dicek di Twitter @TurnBackHoax

Inilah Top Three Hoax of The Week yang beredar dari tanggal 12 - 18 Januari 2024 hasil periksa fakta dengan tingkat engagement paling tinggi di akun Twitter/X @TurnBackHoax:

Beredar narasi “Ilmuwan Universitas Cambridge memperingatkan: ¼ penerima vaksin Covid mRNA mengembangkan Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome (VAIDS), 25% orang yang divaksin sekarang menderita VAIDS, Ilmuwan Cambridge memperingatkan!”.

Konten dimaksud bisa dicek di akun X @TurnBackHoax

Baca juga:

CEK FAKTA: HOAKS SISWA SMP DIVONIS 7 TAHUN GARA-GARA KRITIK JOKOWI

CEK FAKTA: BEREDAR VIDEO BERNARASI SURABAYA MACET TOTAL KARENA AKSI TOLAK POLITIK DINASTI

CEK FAKTA: HOAKS VIDEO NAJWA PROMOSIKAN SITUS JUDOL

Unggahan di Twitter atau X itu menyertakan, foto anak kecil yang sedang divaksin, dan di bawahnya terdapat tulisan bahwa 25% orang yang divaksin telah menderita VAIDS.

Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Media kesehatan bernama Healthline, di salah satu artikelnya menyatakan bahwa VAIDS bukan sebuah kondisi yang nyata. Melansir dari artikel Healthline, tidak ada istilah VAIDS dalam dunia medis.

Beredar narasi bahwa dari Pekanbaru, suara kami tidak bisa ditukar dengan sembako. Padahal faktanya, video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada tahun 2018 lalu, tidak berkaitan dengan Pemilu 2024. Karena itulah, dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.

Pasalnya, sumber membagikan video yang mengeksploitasi waktu/momen Pemilu 2024 yang sedang berlangsung saat ini yang menyebabkan kesimpulan menyesatkan.

Setiap kali mendekati pemilu, politik uang adalah hal yang perlu diwaspadai saban pemilu.

Politik uang (money politic) adalah sebuah upaya memengaruhi pilihan pemilih (voters) atau penyelenggara pemilu dengan imbalan materi atau yang lainnya.

Istilah "serangan fajar" atau pemberian uang kepada pemilih di suatu daerah sebelum pencoblosan dilakukan, perlu diwaspadai karena praktik ini berpotensi memunculkan pemimpin yang hanya peduli kepentingan pribadi dan golongan, bukan masyarakat yang memilihnya. Dia merasa berkewajiban mencari keuntungan dari jabatannya, salah satunya untuk mengembalikan modal yang keluar dalam kampanye.

Di media sosial tersebar narasi: “Skandal yang luar biasa! Kemenkes menyatakan KLB Polio untuk mendorong vaksinasi Polio. Tapi semua kasus adalah Polio tipe-tipe yang justru disebabkan oleh vaksin!!!"

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa semua kasus polio tipe 2 disebabkan oleh vaksin merupakan klaim yang menyesatkan.

Nah Kementerian Kesehatan memang mengadakan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio atau Sub PIN Polio secara serentak, sejak 15 Januari 2024. Kalau putaran keduanya akan dilakukan 19 Februari 2024. Kegiatan ini dilakukan untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur; serta Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Poliomyelitis (polio) adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut, bersumber dari air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan kotoran/tinja dari orang yang terinfeksi virus polio. Virus akan berkembangbiak di dalam saluran pencernaan.

Vaksin merupakan bentuk pencegahan polio, lantaran penyakit ini tidak bisa disembuhkan atau tidak ada obatnya.

Mau tau info pembahasan mendalam soal Top Three Hoax of The Week tersebut? Yuk simak podcast Cek Fakta di link berikut ini: