NASIONAL

BPS: Ekonomi RI Kuartal II Tumbuh 5,05 Persen

Perekonomian Indonesia juga tumbuh stabil sebesar 5,08 persen pada semester pertama tahun 2024.

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Wahyu Setiawan

Neraca dagang
Ilustrasi: Aktivitas Ekspor Impor. ANTARA

KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia triwulan kedua tahun 2024 tumbuh 5,05 persen (year on year) atau dibanding triwulan kedua tahun 2023.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud menyebut jika dibandingkan triwulan sebelumnya (q to q), ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,79 persen.

"Secara year on year, perekonomian di triwulan II tahun 2024, tumbuh sebesar 5,05 persen dibandingkan dengan pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2023 yang mencapai 5,17 persen," kata dia saat konferensi pers, Senin (5/8/2024).

Kata Edy, ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat, perekonomian Indonesia juga tumbuh stabil sebesar 5,08 persen pada semester pertama tahun 2024.

Dia mengatakan, seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada triwulan II 2024 (y-on-y). Lima lapangan usaha dengan kontribusi positif terbesar terhadap ekonomi yakni industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Baca juga:

Sementara itu, pada triwulan II 2024 (y-on-y), industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu industri pengolahan konstruksi sebesar 0,79 persen.

"Selain itu pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha konstruksi dengan sumber pertumbuhan 0,67 persen, perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan 0,50 persen," tambahnya.

Edy menambahkan, dari sisi pengeluaran, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 adalah konsumsi rumah tangga dan PMTB.

Hal ini sejalan dengan aktivitas masyarakat selama libur hari besar keagamaan dan libur sekolah serta berlanjutnya kegiatan investasi strategis yakni pembangunan industri, jalan tol, dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Secara spasial, pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah Maluku dan Papua, yang utamanya ditopang kinerja lapangan usaha industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian," tambahnya.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!