NASIONAL

BNPB: Tsunami dan Gempa, Bencana yang Belum Bisa Terprediksi

"Pengembangan teknologi dan inovasi penannggulangan bencana bakal terus dioptimalkan."

Ardhi Ridwansyah

BNPB
Ilustrasi - Seismograf mencatat getaran gempa. ANTARA/Shutterstock

KBR, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan tsunami dan gempa bumi merupakan bencana yang tidak bisa diprediksi bahkan pakai teknologi sekalipun.

Hal ini berbeda dengan bencana seperti banjir dan kekeringan yang terprediksi kedatangannya dari tahun ke tahun.

Meski begitu, lanjut Suharyanto, pengembangan teknologi dan inovasi penannggulangan bencana bakal terus dioptimalkan guna meminimalisasi korban jiwa.

“Untuk tahun 2023-2024 kita fokus ke peringatan dini ancaman bahaya tsunami. Bencana yang sampai saat ini tidak terprediksi saat ini adalah gempa bumi dan tsunnami. Walaupun negara maju pun tidak bisa mengetahui sampai kapan, nah ini kita tingkatnya peringatan dini,” ucapnya dalam konferensi pers dipantau via Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia (24/4/2024).

Kata dia, pengembangan sistem peringatan dini tersebut ampuh guna meminimalisasi adanya korban bencana. Hal ini seperti yang terjadi saat penanganan bencana Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Uatara yang meletus pada Selasa (16/4/2024) malam.

“Terbukti kemarin saat di Gunung Ruang, ketika Gunung itu meningkat (statusnya) dari tahap 3 (siaga) ke 4 (awas) itu masyarakat segera kita ungsikan sehingga tidak ada korban satu pun. Nah ini ke depan dengan pengembangan teknologi dan inovasi ini akan dikembangkan terus,” ujarnya.

Baca juga:

Gunung Ruang Erupsi, Waspada Potensi Tsunami dan Seruan Evakuasi
Bencana Terus Makan Korban, Perlu Sosialisasi dan Edukasi Tiada Henti

Editor: Fadli

  • Badan Geologi ESDM
  • BNPB
  • Gunung Ruang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!