NASIONAL

Biofarma Ajukan PMN, DPR Khawatir Untuk Biayai Indofarma yang Terjerat Pinjol

Saya kok khawatir nanti yang itu yang Indofarma yang pinjol itu kemudian nanti ditutup lubang dari sini.

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Wahyu Setiawan

indovac
Direktur Utama PT Biofarma Shadiq Akasya. (Youtube DPR RI)

KBR, Jakarta - Anggota Komisi BUMN di DPR Mufti Anam mencecar BUMN bidang farmasi PT Biofarma (Persero) yang mengusulkan pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2,21 triliun di tahun depan.

Mufti khawatir PMN itu akan digunakan untuk membiayai anak usahanya, PT Indofarma Tbk, yang terjerat pinjaman online alias pinjol.

"Saya kok khawatir nanti yang itu yang Indofarma yang pinjol itu kemudian nanti ditutup lubang dari sini, Pak. Dan yang kemudian tadi ketika di-freeze dana tadi, di-freeze itu kan pasti ada bunganya. Ke mana bunganya, Pak? Nah nanti tolong dijelaskan soal itu pak ya," kata Mufti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR, Rabu (10/7/2024).

"Kemudian kami lihat bahwa Biofarma setelah menjadi holding ini yang harapannya dalam bisa menjadi super holding yang bisa kemudian bisa mengembangkan Kimia Farma dan kemudian Indofarma, justru kok hari ini kok semakin tragis. Kalau kami lihat rugi Rp2,1 triliun," kata dia.

Anggota dari Fraksi PDIP itu juga mempertanyakan keuangan Biofarma, Kimia Farma, dan Indofarma yang anjlok saat pandemi COVID-19. Padahal pemerintah sudah memberikan PMN dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dia menyebut beberapa perusahaan medis dan farmasi lain justru meraup untung saat pandemi. Kata Mufti, Biofarma semestinya tak perlu meminta PMN lagi karena sudah memiliki pasar sendiri di dalam negeri.

"Secara nasionalnya kita kan pasti butuh vaksin, negara pasti beli itu, Pak, seharusnya perbankan pasti mau biayain. Kenapa Bapak harus capek-capek minta ke PMN? Jangan lupa PMN itu uang negara, tapi duit rakyat," kata dia.

Baca juga:

Sementara itu, Direktur Utama PT Biofarma Shadiq Akasya mengatakan PMN itu akan digunakan untuk membangun sarana produksi berupa bangunan, alat, dan mesin. Sarana itu akan digunakan untuk memproduksi beberapa jenis produk vaksin dengan output 1 miliar dosis.

"Terdiri dari 700 juta drug substance atau bahan baku dan 33 juta drug product atau finis produk," jelas Shadiq.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!