NASIONAL

Bansos Jadi Alasan Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden

""Kebetulan data menunjukkan ada kenaikan dana perlinsos sebesar 12,4 persen""

Hoirunnisa

bansos
Petugas menyiapkan paket bansos di Cipinang, Rabu, (22/4/2020) (FOTO: ANTARA/Risyal Hidayat).

KBR, Jakarta- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat sebanyak 77 persen publik puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingkat kepercayaan publik atau approval rating presiden memengaruhi peta elektoral Pemilu 2024.

"76,5 persen yang mengatakan puas kita tanya secara spontan. Apa yang membuat mereka puas. Alasan terbesar mengapa masyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil dan kebetulan data menunjukkan ada kenaikan dana parlinsos sebesar 12,4 persen dibanding tahun lalu. Nah ini yang faktor paling banyak membuat masyarakat puas," kata Burhanuddin Muhtadi dalam siaran pers di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia, Kamis (18/1/2024).

Baca juga:

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menambahkan, kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi juga dipengaruhi pembangunan infrastruktur, seperti jalan hingga bendungan.

Sebaliknya, sebanyak 27 persen publik yang merasa tidak puas lantaran penilaian terhadap kenaikan harga bahan pokok. Lalu 16 persen lainnya tidak puas karena bantuan sosial tidak merata.

"Secara umum banyak dari mereka yang menyatakan tidak puas karena kenaikan harga," kata Burhanuddin.

Baca juga:

Lebih jauh Burhanuddin mengatakan, sepanjang Oktober, Desember 2023 hingga Januari 2023 approval rating presiden konsisten di atas 75 persen.

Survei nasional dengan tema “Dinamika Elektoral di Tingkat Nasional dan 13 Provinsi Kunci,” yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia dilakukan pada tanggal 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam Pemilu, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih dan sudah menikah.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Metodologi dengan wawancara tatap muka dan tidak langsung. Tingkat kesalahan hasil survei ini kurang lebih 2,9 persen.

Kemudian dilakukan oversample di 13 provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Dengan demikian, total sampel ada sebanyak 4.560 responden.

Editor: Muthia Kusuma

  • bansos
  • survei
  • approval rating
  • Presiden Jokowi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!