NASIONAL

Banjir di Aceh Utara Meluas, 4 Ribu Jiwa Mengungsi

Banjir di Aceh Utara berdampak pada 12 ribu keluarga atau sekitar 44 ribu jiwa. Sebanyak 1.173 keluarga atau sekitar empat ribu orang terpaksa mengungsi.

AUTHOR / Resky Novianto

Banjir di Aceh Utara
Foto udara permukiman penduduk terendam banjir di Lhoksukon, Aceh Utara, Selasa (26/12/2023). (Foto: ANTARA/Mirza Baihaqie)

KBR, Jakarta - Banjir di sebagian wilayah Kabupaten Aceh Utara pada Kamis (28/12/2023) meluas hingga ke Kecamatan Lhoksukon dan Tanah Luas. Banjir meluas karena tingginya curah hujan di wilayah hulu Aceh Utara dan Bener Meriah.

Dikutip dari rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir berdampak pada 12 ribu keluarga atau sekitar 44 ribu jiwa. Sebanyak 1.173 keluarga atau sekitar empat ribu orang terpaksa mengungsi.

Dari pantauan sementara BNPB, banjir melanda 108 gampong di 13 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 80 sentimeter.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara Asnawi mengatakan meski banjir meluas, namun ada beberapa wilayah yang banjirnya sudah mulai surut.

"Debit air sungai masih tinggi. Banjir semakin meluas di Kecamatan Lhoksukon dan Tanah Luas. Sedangkan kecamatan lain berangsur surut," kata Asnawi, Rabu (27/12/2023).

Banjir menyebabkan sejumlah tanggul jebol seperti di Gampong Paya Berandang, Lhok Meurbo dan Tanjung Awe dan mengakibatkan akses jalan terputus. Ribuan hektare sawah dan ratusan hektare tambak juga turut terdampak banjir. Cakupan detil luasan dan kerugian akibat banjir masih dalam pendataan.

"Masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi," kata Asnawi.

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menetapkan status tanggap darurat banjir selama dua pekan.

BPBD Kabupaten Aceh Utara bersama pemerintah daerah mengupayakan penanganan darurat seperti membantu evakuasi masyarakat, memenuhi kebutuhan dasar, melakukan kaji cepat, memantau kondisi banjir dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan pelayanan terbaik selama masa tanggap darurat.

Baca juga:


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rilis yang diterima KBR pada 28 Desember 2023 menyebut wilayah Kabupaten Aceh Utara merupakan jalur rawan banjir kiriman dari kawasan hulu yang berada di Kabupaten Bener Meriah.

Juru bicara BNPB Abdul Muhari dalam rilis tersebut mengatakan banjir besar serupa juga pernah terjadi pada awal Desember 2020. Pada kejadian itu banjir menyebabkan lima orang meninggal dan 19 ribu orang mengungsi.

Laporan BNPB pada akhir 2020 menyebut banjir di Aceh Utara dan sekitarnya dipicu sejumlah faktor. Selain faktor cuaca, banjir juga disebabkan karena rusaknya lingkungan di wilayah hulu, rusaknya ekologi bantaran sungai dan terjadinya sedimentasi di wilayah hilir.

Di samping itu tanggul-tanggul sungai juga minim vegetasi sehingga tidak maksimal menahan derasnya air saat banjir.

Saat ini musim hujan telah memasuki sebagian besar wilayah Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh Utara hingga beberapa hari ke depan.

Abdul Muhari mengimbau masyarakat dan para pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.

BNPB meminta terus dilakukan monitoring lereng perbukitan, susur sungai, pembersihan aliran sungai, kanal, saluran drainase desa-perkotaan, dan saluran irigasi secara berkala untuk memininalkan potensi bencana susulan, yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau lereng gunung atau tebing untuk mengungsi apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!