NASIONAL

Angkatan Siber, Lemhanas: 9 Tahun Lagi

"2023 sekarang berarti matra sibernya akan siap 2031 atau 2032, bahkan setelah Pemilu 2029. "

AUTHOR / Wahyu Setiawan

Angkatan Siber
Angkatan Siber, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto saat Seminar Nasional PPRA 65, Selasa (22/08/23). (Lemhanas)

KBR, Jakarta- Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) memperkirakan Indonesia akan memiliki TNI angkatan siber pada 2032. Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengatakan, lembaganya akan mulai mengkaji usulan tersebut dalam waktu dekat.

Jika usul tersebut disetujui, dia memperkirakan Indonesia membutuhkan waktu sekitar sembilan tahun untuk membangun dan mengembangkan matra siber.

"Kami di Lemhanas akan mengkaji tentang angkatan siber, perang siber itu lusa. Ya kira-kira kami mulai sekarang mengusulkan perang siber lalu meng-upgrade dulu kemampuan siber yang sekarang yang ada di TNI dan Kemhan, kira-kira Indonesia akan punya matra siber atau angkatan siber itu sembilan tahun lagi. 2023 sekarang berarti matra sibernya akan siap 2031 atau 2032, bahkan setelah Pemilu 2029. Pertanyaannya: butuh atau tidak?," kata Andi dalam Seminar Nasional PPRA 65 Lemhannas RI T.A. 2023, Selasa (22/8/2023).

Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengatakan, usulan pembentukan angkatan siber bermula ancaman perang siber. Kata dia, beberapa laporan media internasional menyebutkan bahwa perang siber sudah terjadi.

"Ketika saya mengusulkan pembentukan angkatan siber, seolah-olah kita akan segera berperang siber minggu depan atau tahun depan," ujarnya.

Baca juga:


Menurut Gubernur Lemhannas, perang siber sudah terjadi ketika Rusia mengganggu keamanan siber Georgia dan sekarang ketika terjadi perang Rusia-Ukraina.

Amandemen UUD 45

Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto menyebut pembentukan angkatan siber membutuhkan amandemen UUD 1945.  

"Kalau nanti usulan perang siber angkatan sibernya kami pertimbangkan, amandemen konstitusi dibutuhkan, Pak Bambang (Ketua MPR). Karena di konstitusi dikatakan TNI terdiri dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Sementara negara-negara lain sedang berproses menuju angkatan keempat, angkatan siber. Ada yang sudah punya angkatan kelima, ada yang sudah punya angkatan keenam, ini angkatan sibernya menjadi angkatan ketujuh, bahkan angkatan kesembilan, kita AD, AL, dan AU," kata Andi dalam Seminar Nasional PPRA 65 Lemhannas RI T.A. 2023, Selasa (22/8/2023).

Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengatakan, kajian dilakukan untuk melihat tahapan transformasi kemampuan siber Indonesia. Jika dirasa Indonesia membutuhkan angkatan siber sendiri, Lemhanas akan mengusulkan pembentukan matra.

"Pertama upgrade dulu kemampuan siber yang ada sekarang. Baru nanti kemudian berpikir apakah dengan upgrade itu masih tetap dibutuhkan? Kita nanti membuat angkatan siber sendiri lepas dari AD, AL, dan AU," ujarnya.

Andi menyebut, negara-negara lain sudah membentuk pasukan siber sebagai matra mandiri. Seperti Jerman, Singapura, hingga Tiongkok. Kata dia, Tiongkok menjadi organisasi terbesar dengan jumlah pasukan sibernya yang mencapai 145 ribu orang.

Sebelumnya, Andi mengusulkan pembentukan angkatan siber saat mengisi Seminar Ketahanan Nasional bertajuk Transformasi Digital Indonesia 2045, 7 Agustus 2023.

Editor:  Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!