NASIONAL
Anggota DPR Sarankan Pencegahan Perundungan Masuk Kurikulum
"Tidak ada salahnya saat kita mewajibkan semua sekolah membahas terkait bullying sebagai salah satu, instrumen wajib dalam proses pendidikan."
AUTHOR / Hoirunnisa
-
EDITOR / Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Kalangan anggota DPR menilai pencegahan dan penanganan perundungan perlu diimplementasikan di sekolah melalui kurikulum. Anggota Komisi X DPR RI Gamal Albinsaid mengatakan aksi antiperundungan harus menjadi budaya di sekolah.
"Termasuk dimasukkan dalam sebuah kurikulum. Tidak ada salahnya saat kita mewajibkan semua sekolah membahas terkait bullying sebagai salah satu, instrumen wajib dalam proses pendidikan. Sehingga awareness terhadap bullying bisa meningkat," kata Gamal dikutip dari TVR Parlemen, Sabtu (4/1/2025).
Anggota Komisi X DPR RI Gamal Albinsaid mengatakan pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah akan berjalan lancar apabila setiap guru sebagai tenaga perngajar, mempunyai kemampuan yang baik dalam penanganan perundungan.
"Dan tentu ini semua akan kembali menjadi tanggung jawab guru serta orang tua. Oleh karena itu, kita tidak akan membangun sebuah pendidikan ketika kita tidak memilih orang-orang terbaik menjadi guru," uajr Gamal.
Gamal menyebut sekolah perlu membangun komunikasi dengan orang tua untuk mengatasi permasalahan pendidikan salah satunya seperti bullying.
Mengutip studi Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia termasuk negara dengan kasus bullying terbanyak kelima di dunia. Kasus bullying di Indonesia sebanyak 41 persen pelajar berusia 15 tahun dalam satu bulan.
Sementara data Kementerian Sosial (Kemensos) pada 2015 lalu, menyebut 40 persen kasus bunuh diri anak di Indonesia disebabkan oleh perundungan.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!