NASIONAL
Anggota DPR Minta Prabowo Kaji Ulang Rencana Perluasan Sawit
"Menurut saya pendekatan yang lebih bijak adalah dengan meningkatkan produktivitas lahan sawit yang ada melalui intensifikasi," kata Johan

KBR, Jakarta- Anggota Komisi IV yang membidangi Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPR dari Fraksi PKS, Johan Rosihan meminta pemerintah mengkaji ulang wacana untuk menambah areal lahan sawit di tanah air.
Menurutnya, wacana ini perlu dirumuskan lewat kajian yang matang dan komprehensif.
Johan menyebut salah satu dampak negatif yang harus diwaspadai adalah ekosistem keanekaragaman hayati yang semakin terancam, emisi karbon deforestasi, dan konversi lahan gambut.
Kata dia, hal tersebut bisa menghasilkan emisi karbon yang tinggi sehingga memicu pemanasan global, peluang konflik lahan perluasan sawit yang meluas, hingga potensi bencana alam seperti banjir dan kekeringan.
"Menurut saya pendekatan yang lebih bijak adalah dengan meningkatkan produktivitas lahan sawit yang ada melalui intensifikasi. Seperti penggunaan benih unggul, pelatihan produktivitas petani, dan teknologi pertanian yang modern. Hal ini dapat menghasilkan hasil panen tanpa harus membuka lahan baru. Selain itu saya mendukung upaya kaji ulang terhadap kebijakan ekspansi lahan sawit, termasuk memprioritaskan rehabilitasi lahan kritis, dan pemanfaatan lahan marginal dibanding menambah hutan primer," ujar Johan kepada KBR, Selasa (31/12).
Johan Rosihan turut mendorong pemerintah untuk bersungguh-sungguh menurunkan tingkat deforestasi dan bekerja lebih keras menjaga kelestarian lingkungan Indonesia. Selain itu, ia menyebut pemerintah bertanggung jawab penuh untuk memastikan tak ada hak-hak masyarakat yang diabaikan.
"Pemerintah juga perlu memastikan bahwa setiap langkah ekspansi atau intensifikasi dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip keberlanjutan yang telah diatur baik secara nasional maupun internasional," jelas Johan.
"Sebagai anggota Komisi IV DPR RI saya akan terus mendorong pengawasan ketat terhadap tata kelola perkebunan kelapa sawit, memastikan bahwa pembangunan sektor ini tidak mengorbankan lingkungan dan hak-hak masyarakat lokal," imbuhnya
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia perlu menambah penanaman kelapa sawit tanpa takut dinilai membahayakan dan menyebabkan deforestasi.
Hal itu dia sampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2025-2029 di Gedung Bapennas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).
“Kita bersyukur, bersyukur. Negara lain penuh kesulitan, ketegangan, saya sampai kalau keliling luar negeri banyak negara terlalu berharap ke Indonesia. Saya sampai ngeri sendiri, terutama mereka sangat membutuhkan kelapa sawit kita rupanya. Kelapa sawit jadi bahan strategis, bayangkan. Jagalah kebun-kebun, itu aset negara. Dan saya kira ke depan kita harus tambah tanam kelapa sawit,” kata Prabowo.
Baca juga:
- Soal Pengembangan Biodiesel, Ini Dorongan Masyarakat Adat
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!