NASIONAL

2 TKI Jawa Timur Diperas Sopir Angkutan Soekarno-Hatta

KBR, Jakarta - Sebanyak 2 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Timur menjadi korban pemerasan pengelola angkutan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Peristiwa itu terjadi pekan lalu.

AUTHOR / Sasmito

2 TKI Jawa Timur Diperas Sopir Angkutan Soekarno-Hatta
TKI, diperas, soekarno hatta

KBR, Jakarta - Sebanyak 2 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Timur menjadi korban pemerasan pengelola angkutan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Peristiwa itu terjadi pekan lalu.

Salah satu TKI, Nurwati Binti Satego Saimah dipaksa membayar Rp 3 juta sebagai ongkos perjalanan pulang ke kampung halaman. Karena menolak, mereka akhirnya diturunkan di tengah jalan di sekitar Semarang.

"Jadi makanya saya ke pengaduan, saya tidak punya uang untuk pulang, makanya saya ke pengaduan. Ternyata saya di Bawa, sampainya di Brebes mungkin, saya disidang sama teman saya Mba.Ummiyati, katanya harus bayar Rp.1,5 juta-an untuk dilangsungkan ke Banyuwangi, karena tidak punya bensin. Katanya penumpang semuanya itu dapatnya beli di pengaduan," jelas Nurwati kepada KBR, Senin (8/9).

TKI korban pemerasan Nurwati menambahkan ia sudah bekerja dua tahun di Qatar. Ia pulang ke Indonesia karena sudah setahun tidak mendapatkan gaji.
Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, Ia kemudian melapor ke pengaduan kalau dirinya merupakan TKI bermasalah dan tidak memiliki ongkos pulang. Oleh pihak bandara, Nurwati diberikan kebijakan ongkos pulang gratis.

Nurwati dipulangkan bersama 14 TKI bermasalah lainnya dengan berbagai tujuan kota di Jawa Barat. Namun setelah para TKI lain diturunkan, ia dan seorang TKI lain dengan tujuan Blitar dan Banyuwangi diminta uang masing-masing Rp 1,5 juta oleh pengemudi angkutan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!