NASIONAL

11,7 Juta Orang Diperikarakan Masuk DIY Saat Libur Lebaran

Akan ada pengalihan jalur sesuai dengan tujuan pemudik sehingga tak harus melewati kota.

AUTHOR / Ken Fitriani

11,7 Juta Orang Diperikarakan Masuk DIY Saat Libur Lebaran
Kendaraan melintasi jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2024). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

KBR, Yogyakarta - Sebanyak 11,7 juta orang diperkirakan masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat momen libur Lebaran 2024. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengeklaim telah mempersiapkan antisipasi manajemen lalu lintas.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharso mengatakan, strategi utama yang diterapkan untuk mencegah kemacetan adalah mengalihkan jalur sesuai dengan tujuan pemudik sehingga tak harus melewati kota.

"Pergerakan tadi dari Dinas Perhubungan memang kami mengantisipasi supaya nanti tidak locked (mengunci) di jalan. Saya tidak bicara macet, tapi bicara sangat padat. Maka kan tadi ada rekayasa manajemen lalu lintas," katanya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (2/4/2024).

Beny mencontohkan, pemudik yang ingin langsung ke Kabupaten Gunungkidul bisa melewati Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh pemudik yang melewati jalur utara.

"Informasi soal jalur-jalur alternatif ini akan disebar di pintu-pintu masuk DIY, terutama dari arah utara dan barat. Ini diharapkan bisa mengurai kepadatan," ujarnya.

Beny menjelaskan untuk lalu lintas di dalam kota juga akan diatur agar lebih cepat sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Baca juga:

Dia menyebut ada tempat-tempat tertentu yang potensial padat karena tingginya antusiasme warga untuk berkunjung. Misalnya kawasan Malioboro atau Pantai Parangtritis.

Hal ini bisa dilihat dari pengalaman setiap tahun, pemudik juga berwisata selama di Yogyakarta.

"Ini berdampak positif bagi DIY karena akan ada perputaran uang yang signifikan untuk ekonomi daerah. Kalau saja satu pemudik rata-rata belanjanya Rp500 ribu, bisa dihitung berapa nilai perputaran ekonominya," ungkapnya.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!