ragam
GENTING Collaboration Summit 2025 Teguhkan Sinergi Pentahelix untuk Arah Kebijakan 2026

GENTING 2026 fokus pada tata kelola, akurasi data, dan perluasan kemitraan untuk menjangkau lebih banyak keluarga berisiko stunting di daerah prioritas.

Penulis: Khaira Athaya

Editor: Don Brady

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Seorang narasumber berbatik sedang memberikan sosialisasi atau berdiskusi dengan puluhan warga dan anak-anak dalam acara komunitas di dalam ruangan.

JAKARTA, KEMENDUKBANGGA/BKKBN — Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyelenggarakan GENTING Collaboration Summit 2025 di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Rabu (10/12/25).  Forum ini menjadi wadah pertemuan nasional untuk memperkuat kolaborasi lintas pihak dalam pelaksanaan program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) serta menyelaraskan arah kebijakan untuk tahun 2026 guna memastikan upaya pencegahan stunting berjalan lebih terstruktur dan berkelanjutan.


Sambutan Menteri: Apresiasi untuk Para Orang Tua Asuh

Dalam sambutannya, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada ribuan Orang Tua Asuh (OTA) yang selama setahun terakhir aktif mendampingi keluarga berisiko stunting.

GENTING telah menyelamatkan 1,5 juta warga negara kita. Menolong satu keluarga berarti menyelamatkan satu generasi,” ujar Menteri Wihaji di hadapan para peserta.


Penayangan Perjalanan Satu Tahun GENTING

Acara yang dihadiri lebih dari 300 perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, komunitas, hingga media ini dibuka dengan pemutaran video perjalanan satu tahun GENTING. Tayangan tersebut memperlihatkan berbagai bentuk intervensi, mulai dari pemenuhan gizi, penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi, hingga edukasi pencegahan stunting yang dilakukan bersama para mitra di seluruh Indonesia.

Penghargaan untuk Mitra Pelaksana GENTING

Kemendukbangga/BKKBN memberikan penghargaan kepada lebih dari 50 institusi dan individu yang berkontribusi dalam pendampingan keluarga berisiko stunting. Apresiasi ini diberikan kepada BUMN, perusahaan swasta nasional, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan media yang dinilai konsisten menjalankan empat menu intervensi GENTING di berbagai wilayah.

Gotong Royong sebagai Kunci Percepatan Penurunan Stunting

Menurut Menteri Wihaji, partisipasi para mitra mencerminkan kuatnya semangat gotong royong dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Kontribusi tersebut tidak hanya memperluas jangkauan program, tetapi juga memastikan keluarga yang paling membutuhkan mendapat dukungan langsung, sekaligus meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pemenuhan gizi dan kesehatan keluarga sejak awal kehidupan.


Arah Kebijakan GENTING 2026

Kemendukbangga/BKKBN menegaskan bahwa kebijakan GENTING 2026 akan dipusatkan pada penguatan tata kelola program agar pelaksanaan intervensi di seluruh daerah menjadi lebih terarah dan konsisten. Peningkatan akurasi data sasaran juga menjadi prioritas, sehingga setiap dukungan benar-benar menjangkau keluarga yang membutuhkan dan menghasilkan dampak yang terukur.

Selain itu, kolaborasi pentahelix akan diperluas untuk melibatkan lebih banyak mitra dari unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media. Pendekatan ini diharapkan memperkuat jejaring kerja dan memperbesar kapasitas program dalam mencegah stunting.

Melalui langkah-langkah ini, GENTING pada 2026 ditargetkan menjangkau lebih banyak keluarga, terutama di daerah prioritas seperti NTT dan Jawa Barat, yang membutuhkan percepatan penanganan secara lebih intensif dan berkelanjutan.

Baca juga: Overwhelmed sama Informasi? KBR Spill Solusi Bareng 6 Content Creators

GENTING2026
CegahStunting
BKKBN
KeluargaSehat
IndonesiaSehat


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...