700 pelajar dunia bahas isu global di Bali lewat AWMUN XII, konferensi diplomasi muda terbesar Asia-Pasifik.
Penulis: Daryl Arshaq Isbani
Editor: Don Brady

KBR, Jakarta - Lebih dari 700 pelajar dari 20 negara berkumpul di Bali untuk mengikuti Asia World Model United Nations XII (AWMUN XII), salah satu konferensi Model United Nations (MUN) terbesar di kawasan Asia-Pasifik. Acara ini menjadi wadah bagi anak muda untuk belajar diplomasi, berpikir kritis, dan membangun jejaring internasional.
Tahun ini, AWMUN XII mengusung tema “Encouraging Regional Growth, Promoting Global Stability”, dan menghadirkan berbagai simulasi forum resmi PBB seperti UNESCO, UNEP, UNHCR, dan WHO. Tak ketinggalan, United Nations Economic and Social Council (ECOSOC) hadir khusus bagi peserta muda berusia 11–14 tahun yang ingin mulai berlatih diplomasi sejak dini.
Diplomasi dan Keamanan Jadi Fokus AWMUN XII
Keselamatan dan pengalaman positif peserta menjadi prioritas utama penyelenggara. Di tengah arus globalisasi dan pendidikan lintas budaya, AWMUN XII memastikan seluruh peserta, termasuk junior delegates, dapat belajar dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan suportif.
Muhammad Fahrizal, Presiden International Global Network (IGN) lembaga di balik penyelenggaraan AWMUN menegaskan visi besarnya untuk menjadikan IGN sebagai ruang belajar bagi generasi muda agar siap menghadapi masa depan.
“Kami ingin anak muda memiliki basic skill, soft skill, dan meta skill agar mereka mampu mencapai impian dan membawa perubahan positif,” ujar Fahrizal.
Selain konferensi, IGN juga menyiapkan layanan airport assistance di Jakarta dan Bali, serta ruang bagi orang tua untuk terlibat langsung. Orang tua diperbolehkan menyaksikan bagaimana anak-anak mereka berlatih diplomasi, berdiskusi lintas budaya, dan membangun rasa percaya diri di forum internasional.
Melatih Cara Berpikir Global dan Kritis
Selama konferensi, para delegates tak hanya belajar berbicara di depan publik, tapi juga berlatih bernegosiasi, berkolaborasi, dan berpikir kritis.
Di council ECOSOC, misalnya, topik yang diangkat adalah “Addressing the Socioeconomic and Environmental Impacts of Waste Colonialism.”
Diskusi-diskusi ini difasilitasi oleh mentor berpengalaman untuk memastikan suasana belajar tetap positif dan mendidik. Dengan cara ini, AWMUN XII tak sekadar simulasi sidang, tapi juga menjadi ajang pembentukan karakter dan kepemimpinan global.
Didukung Institusi Pendidikan Nasional
Partisipasi AWMUN XII mendapat pengakuan dari sejumlah institusi pendidikan, termasuk Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Dukungan ini memperkuat posisi AWMUN sebagai ajang pembelajaran global yang relevan dan kredibel bagi pelajar Indonesia.
Menuju Bangkok: AYMUN 19th Jadi Agenda Selanjutnya
Setelah sukses di Bali, International Global Network telah menyiapkan konferensi berikutnya, yaitu Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) ke-19, yang akan digelar pada 21–24 November 2025 di Bangkok, Thailand.
Melalui ajang-ajang seperti ini, IGN berharap semakin banyak anak muda Asia dapat memperluas wawasan global dan menjadi generasi diplomatik yang tangguh dan beretika.
Baca juga: Pasar Seni ITB Kembali Hidupkan Bandung, Hadirkan Kreativitas dan Pameran Adicitra Ganesha