indeks
Waspada, 24 Buron Teroris Poso Berbahaya!

Penulis: Sindhu Darmawan

Editor:

Google News
Waspada, 24 Buron Teroris Poso Berbahaya!
DPO, Santoso, Teroris, Poso

KBR68H, Jakarta - Polisi meminta masyarakat mewaspadai puluhan buronan teroris Poso yang kini tengah dalam pencarian atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan, para buronan teroris diyakini memiliki keterampilan merekrut anggota baru dan merakit bom.

"Keahlian mereka pada umumnya adalah kelompok-kelompok yang merencanakan teror. Sedangkan di antara mereka ada yang punya kemampuan merakit bahan peledak. Ada yang bertindak sebagai eksekutor, ada yang terlibat proses perencanaan kegiatan pembuatan bom rakitan, ada yang terlibat kegiatan pelatihan, instruktur, melatih. Kurang lebih seperti itu. Pokoknya kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas teror," kata Boy Rafli.

Sebelumnya, Kepolisian Sulawesi Tengah menyatakan ada 30 orang masuk Daftar Pencarian Orang atau DPO, terkait kasus terorisme di Poso, Sulawesi Tengah. Menurut Kapolres Poso Eko Santoso, dari 30 DPO yang dikantongi polisi, masih 24 nama yang masih dikejar, sedangkan enam DPO sudah tertangkap.

Kapolres Poso, Eko Santoso menjelaskan, ke-24 orang tersebut diduga terkait dengan tindakan penembakan misterius, peledakan bom, dan pembunuhan anggota Polri.

Di antara DPO kasus Poso terdapat nama pemimpinnya Santoso, alias Abu Wardah, alias San, alias Pak De. Santoso disebut-sebut sebagai komandan pasukan Komando Mujahidin Indonesia Timur. Buron tersebut dicurigai masih bersembunyi di kawasan pesisir Hutan Poso bersama pengikutnya.

Sementara itu, di Makassar, Sulawesi Selatan, Detasemen Khusus Antiteror masih memburu sedikitnya sembilan orang terduga teroris. Sembilan orang tersebut diduga anak buah Syamsudin HG alias Asmar alias Abu Uswah yang ditembak mati Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Makassar beberapa waktu lalu.


DPO
Santoso
Teroris
Poso

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...