Ratusan warga Mimika asal Papua, siang tadi berdemo di Kantor DPRD Mimika.
Penulis: Spedy Paereng
Editor:

KBR68H, Mimika- Ratusan warga Mimika asal Papua, siang tadi berdemo di Kantor DPRD Mimika. Mereka menuntut Pemerintah Daerah mengosongkan masyarakat pendatang dari luar Papua di area pendulangan tradisional sepanjang daerah aliran limbah PT Freeport Indonesia mulai dari Grasberg hingga Portsite.
Massa yang berjalan kaki menuju Kantor DPRD Mimika ini membawa spanduk dan pemplet yang intinya berisikan menolak dan mengutuk kekerasan yang terjadi di Tanah Amungsa. Mereka dikawal ketat oleh aparat Kepolisian Mimika.
Salah satu Koordinator Lapangan Melpianus Mom dalam orasinya mengatakan, ada enam poin pernyataan sikap terkait dengan persoalan yang selama ini terjadi di area pendulangan yang mengakibatkan 6 orang tewas.
Diantaranya adalah meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika memulangkan warga pendatang yang membuat kekacauan di Timika ke daerah asal mereka.
"Selain itu kami juga meminta Pemda Mimika meningkatkan pemeriksaan indentitas bagi warga yang datang ke Timika melalui transportasi Laut dan Udara karena akan merusak citra Kabupaten Mimika. Kami menduga mereka-mereka inilah yang selama ini membuat situasi keamanana di Mimika tidak kondusif," ujarnya.
Kata dia, polisi juga harus menindak tegas yang menjadi kepala Camp di area pendulangan karena sangat meresahkan mereka sebagai warga lokal sebagai pemilik hak ulayat.
"Apabila tuntutan kami ini tidak diindahkan oleh Pemda Mimika, maka kami menilai Pemda Mimika tidak memperhatian mereka sebagai warga lokal," jelasnya.