indeks
Timur Pradopo: Kapanpun Presiden Minta Nama Calon Kapolri, Kami Siap

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengklaim sudah mengantongi sejumlah nama yang bakal diusung untuk menjadi Kepala Kepolisian Indonesia.

Penulis: Bambang Hari

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Timur Pradopo: Kapanpun Presiden Minta Nama Calon Kapolri, Kami Siap
Timur Pradopo, Calon Kapolri

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengklaim sudah mengantongi sejumlah nama yang bakal diusung untuk menjadi Kepala Kepolisian Indonesia. Kepala Kepolisian Indonesia Timur Pradopo menjelaskan, sejumlah nama itu adalah perwira bintang tiga yang dianggap yang terbaik di instanstinya. Namun, pihaknya masih menunggu permintaan resmi dari presiden sebelum mempublikasikannya ke masyarakat. Menurutnya, hingga sejauh ini belum ada permintaan resmi dari presiden kepada Polri mengenai nama-nama itu.

"Artinya sudah kita siapkan semua bintang tiga yang nanti bakal mengemban tugas sebagai Kapolri yang dipilih oleh Presiden. Jadi kapanpun presiden meminta nama, kita sudah siapkan. (Di antara beberapa nama itu, yang diajukan siapa?) Nanti setelah beliau (Presiden-red) minta, baru kita ajukan. Sekali lagi, kami sudah menyiapkan. Beliau kan sudah pernah menyampaikan di media massa. Tentunya nanti bakal ada prosedurnya," katanya kepada wartawan di Mabes Polri.

Ia menambahkan, Kepala Kepolisian yang bakal terpilih nanti memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus diteruskan. Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Masa jabatan Timur Pradopo sebagai Kepala Kepolisian Indonesia bakal segera berakhir. Sejumlah nama di Mabes Polri kerap disebut sebagai calon pengganti Timur. Di antaranya adalah Kepala Penyidik Sutarman.

Editor: Suryawijayanti 

Timur Pradopo
Calon Kapolri

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...