Kelompok minoritas Kamboja di provinsi utara Preah Vihear meminta pembatalan dua izin untuk perusahaan Cina yang dituduh merampas lahan ribuan hektar.
Penulis: Tony Hotland
Editor:

KBR68H, Washington - Kelompok minoritas Kamboja di provinsi utara Preah Vihear meminta pembatalan dua izin untuk perusahaan Cina yang dituduh merampas lahan ribuan hektar.
Anggota-anggota suku bukit Kouy mengatakan mereka ingin perusahaan-perusahaan itu, Rui Feng and Lan Feng, mengembalikan 7000 hektar tanah yang mereka peroleh dari pemerintah sebagai bagian dari konsesi 18 ribu hektar lahan.
Wakil suku Kuoy, Louth Saing mengatakan konsesi lahan itu tumpang tindih dengan tanah tradisional suku tersebut.Tapi Kepala Kantor pertanian provinsi Preah Vihear, Peung Trida menolak tuduhan itu.
Perampasan tanah telah menjadi isu utama di Kamboja dalam beberapa tahun terakhir dimana perusahaan setempat dan asing kerap dituduh menggunakan koneksi pemerintah untuk merampas tanah dari warga miskin. (VOA)
Editor: Antonius Eko