Pilot Andre Borschberg memuji pesawat ini karena mampu terbang siang dan malam melintasi Amerika Serikat, tanpa menggunakan BBM kecuali tenaga surya.
Penulis: Heru Hendratmoko
Editor:

Sebuah pesawat bertenaga surya menyelesaikan uji coba penerbangan terakhir lintas negara, Sabtu malam pekan lalu. Pesawat yang diberi nama The Solar Impulse itu mendarat mulus di bandara internasional John F Kennedy di New York pukul 23:09 waktu setempat
The Solar Impulse menempuh perjalanan lintas negara bagian yang dimulai dari California pada awal Mei lalu. Pemberangkatan terakhir menuju New York adalah dari bandara internasional Dulles di luar Washington DC.
Pesawat masa depan ini, yang didukung sekitar 12.000 sel surya pada sayap besarnya, telah terbang mendekati Patung Liberty sebelum mendarat. Pilot Andre Borschberg memuji pesawat ini karena mampu terbang siang dan malam melintasi Amerika Serikat, tanpa menggunakan BBM kecuali tenaga surya.
"Ini adalah sukses besar untuk energi terbarukan," kata Borschberg sambil berdiri di depan Solar Impulse di landasan di bandara JFK.
Bertrand Piccard, pilot lain yang bergantian menerbangkan The Solar Impulse mengatakan, penerbangan di seluruh negeri menguji kemampuan seluruh tim proyek.
"Terbang menyusuri pantai selalu menjadi tonggak mitos penuh tantangan bagi pelopor penerbangan," kata Piccard. "Selama perjalanan ini, kami harus menemukan solusi untuk banyak situasi yang tak terduga, yang mengharuskan kami mengembangkan keterampilan dan strategi baru. Dengan demikian, kami juga mendorong batas-batas teknologi bersih dan energi terbarukan ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Meski ada sedikit masalah pada bagian sayap, yang sempat robek, penerbangan uji coba ini tidak membahayakan pilot dan pesawat.
The Solar Impulse meninggalkan San Francisco pada awal Mei dan telah singgah di Phoenix, Dallas-Fort Worth, St Louis, Cincinnati dan Dulles. Penerbangan lintas negara bagian ini adalah pemanasan untuk rencana penerbangan tahun 2015 dengan versi pesawat yang lebih disempurnakan.
(The Guardian)