Palang Merah Indonesia (PMI) mengaku mengalami krisis persediaan darah selama lebaran. Pasalnya saat ini, stok darah tinggal 20 persen saja. Untuk mengatasi kelangkaan darah tersebut, PMI Pusat menyiapkan dua cara yakni dengan donor pengganti dan donor la
Penulis: Eli Kamilah
Editor:

KBR, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) mengaku mengalami krisis persediaan darah selama lebaran. Pasalnya saat ini, stok darah tinggal 20 persen saja. Untuk mengatasi kelangkaan darah tersebut, PMI Pusat menyiapkan dua cara yakni dengan donor pengganti dan donor langsung.
Kepala Bagian Pelayanan Daerah Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Pusat, Ulfah Suryani mengatakan, bagi masyarakat yang membutuhkan darah disarankan membawa pendonor langsung yang jenis darahnya sama. Hal itu kata dia, untuk mengantisipasi ketiadaan darah di PMI.
"Donor pengganti itu misalnya pasien membawa pendonor misalnya golongan darah A, kita ambil darahnya untuk diberikan kepada pasien yang mereka butuhkan. Kalau donor langsung pendonor tahu darahnya untuk siapa. Walaupun sebenarnya tidak boleh,” kata Ulfah.
“Biasanya kita melakukan donor reguler, tetapi mau tidak mau kita melakukan dua hal itu, oleh keluarga atau pasien yang membawa kerabat untuk mendonorkan darahnya.”
Ulfah Suryani menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan gereja, masjid maupun instansi lain untuk mengisi kekosongan stok darah di PMI. Pasalnya kata dia, selama lebaran kegiatan donor darah sangat berkurang. Kata dia, PMI membutuhkan 15 ribuan kantong darah untuk memenuhi kebutuhan seluruh Indonesia.
Editor: Antonius Eko