"Mungkin masih ada juga lahan-lahan tidur yang mungkin dulunya seperti ini, belum kita optimalkan. Artinya ini bisa jadi pilot project,"
Penulis: Ken Fitriani
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Yogyakarta- Pemerintah Kabupaten Sleman berhasil memanen padi di lahan tidur yang sebelumnya tidak produktif. Upaya optimalisasi lahan tidur seluas 9,7 hektare di Gamplong 4, Moyudan ini menghasilkan 8,8 ton padi per hektare, melampaui target awal.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam keberhasilan program ini.
"Poin penting yang ingin saya sampaikan adalah ternyata di Sleman ini lahan-lahan tidur kalau kita bisa optimalkan dan kita yakini bisa kita kerjasamakan dengan beberapa Forkopimda di Kabupaten Sleman ini hasilnya akan sangat bagus," ujarnya.
Bupati Sleman, Danang Maharsa mengungkapkan panen perdana di lahan tidur wilayah Moyudan diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain di Sleman untuk mengoptimalkan lahan yang belum tergarap.
"Mungkin masih ada juga lahan-lahan tidur yang mungkin dulunya seperti ini, belum kita optimalkan. Artinya ini bisa jadi pilot project," ujar Danang.
Danang juga menekankan pentingnya pengelolaan air untuk mendukung pertanian. Menurutnya, meskipun awalnya lahan tersebut kekurangan air, kerja keras semua pihak berhasil mengatasi masalah ini.
"Karena kerja keras dari banyak pihak makanya ini berhasil. Program iniini juga akan kita laksanakan di beberapa wilayah di Sleman," tandasnya.
Baca juga:
Di lain pihak, Kapolresta Sleman, Kombes Yuswanto Ardi, merasa sangat puas dengan hasil panen yang melebihi ekspektasi. Ia berharap keberhasilan ini dapat dipertahankan dan ditiru di wilayah lain.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak terutama para petani yang hebat. Keberhasilan ini harus kita jaga keberlangsungannya," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Sleman, Haris Martapa, menjelaskan program pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mencukupi kebutuhan pangan, dan menjaga stabilitas harga.
"Program ini bertujuan untuk dapat mengoptimalkan produktivitat pertanian, menjaga ketersediaan beras, serta mendukung pengendalian inflasi DIY," pungkasnya.
Baca juga: