KBR, Jakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Senator Amerika Serikat John Mc Cain membahas pencegahan bertambahnya pendukung Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Istana Negara.
Penulis: Abu Pane
Editor:

KBR, Jakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Senator Amerika Serikat John Mc Cain membahas pencegahan bertambahnya pendukung Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Istana Negara.
Staf Ahli Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizahsyah yang turut mendampingi SBY mengatakan, Indonesia akan tampil menjadi negara yang bisa mengkombinasikan demokrasi dan Islam. Dengan begitu ia berharap fenomena meluasnya dukungan terhadap ISIS di dunia bisa dihentikan.
"Ada keperluan bagi negara terutama Indonesia untuk kembali menjadi model negara yang demokratis yang bisa mengkombinasikan antara demokrasi dan Islam. Dengan demikian, dorongan relawan-relawan yang ingin ikut berperang tidak terjadi. Ada keperluan dari berbagai negara untuk berbagi informasi, dan tentunya sudah menjadi bagian dari kerjasama bilateral Indonesia degan banyak negara terutama Amerika Serikat," ujar Faizahsyah di Jakarta, Selasa (12/8/2014) hari ini.
Sementara itu John Mc Cain mengklaim negaranya menjadi salah satu korban penyebaran ajaran Islam radikal. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah warga Amerika Serikat yang bergabung dengan ISIS.
Sebelumnya, Kepolisian Indonesia mengklaim jumlah pendukung ISIS tidak banyak di Indonesia. Meski begitu pergerakan ISIS tetap dipantau Badan Intelegen Negara (BIN). Sabtu lalu (9/8/2014) seorang teroris berinisial A yang diduga sebagai pendukung ISIS ditangkap di Bekasi.
Editor: Luviana