KBR, Jakarta - Tingkat hunian hotel di Bali dan Jakarta melonjak hingga 90 persen. Menurut para pengusaha hotel dan restoran, hal itu imbas dari konflik politik dan kerusuhan di Thailand dan Vietnam.
Penulis: Irvan Imamsyah
Editor:
KBR, Jakarta - Tingkat hunian hotel di Bali dan Jakarta melonjak hingga 90 persen. Menurut para pengusaha hotel dan restoran, hal itu imbas dari konflik politik dan kerusuhan di Thailand dan Vietnam. Ketua Umum Badan Promosi Pariwisata Indonesia Yanti Sukamdani mengatakan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia terus bertambah.
Menurutnya, hal ini karena wisatawan asal Eropa dan Tiongkok yang biasa berwisata ke Thailand, Vietnam dan Malaysia mengalihkan kunjungannya ke Indonesia. Tingkat hunian hotel di Bali dan Jakarta sudah melampaui 90 persen. "Sejumlah negara sudah memberikan travel warning. Mereka pasti sudah tidak mau ke Thailand. Kita sudah datang ke Berlin untuk promosi dan kota lain di Eropa dan saya berharap ada dampaknya," jelas Yanti Sukamdani kepada KBR.
Menurut dia saat ini tingkat hunian hotel di Bali sudah tinggi, termasuk juga kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta. "Mereka biasanya datang bulan Juni, kini sejak bulan Mei mereka sudah mulai datang ke Indonesia."
Ketua Umum Badan Promosi Pariwisata Indonesia Yanti Sukamdani menambahkan saat ini pemerintah dan pelaku usaha tengah gencar berpromosi di kota-kota besar Tiongkok. Beragam promosi dilakukan agar jutaan wisatawan asal Tiongkok mau berlibur ke Indonesia. "Masalahnya bukan cuma Malaysia, ada juga persoalan yang dihadapi Vietnam. Vietnam lagi bermasalah dengan Tiongkok, padahal turis dari Tiongkok itu biasa ke Vietnam, Thailand dan Malaysia. Jadi itu akan menurun turis dari Tiongkok. Sedangkan Thailand turisnya biasanya dari Eropa dan Amerika," tandasnya.
Konflik politik di Thailand berdampak besar pada sektor pariwisata di negeri Gajah Putih itu. Sementara, wisatawan asal Tiongkok kini juga urung berkunjung ke Vietnam pasca kerusuhan akibat sengketa wilayah oleh kedua negara. Sementara warga Tiongkok juga jarang yang berkunjung ke Malaysia pasca-tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Pesawat itu membawa 239 penumpang, dengan 150an diantaranya merupakan penumpang asal Tiongkok. (Baca: Indonesia Targetkan 1 Juta Wisatawan Tiongkok)
Editor: Irvan Imamsyah
