KBR68H, Jakarta- Sebagian besar warga Desa Negeri Lima, Maluku Tengah yang menjadi korban banjir akibat jebolnya bendungan alam Way Ela, memilih untuk direlokasi ke tempat baru.
Penulis: Danu Mahardika
Editor:

KBR68H, Jakarta- Sebagian besar warga Desa Negeri Lima, Maluku Tengah yang menjadi korban banjir akibat jebolnya bendungan alam Way Ela, memilih untuk direlokasi ke tempat baru. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini pihaknya bersama Pemprov setempat sedang mencari lokasi baru yang cocok untuk tempat relokasi. Kata dia jika rencana ini disetujui pemerintah pusat, maka bantuan rumah baru akan dibangun di lokasi tersebut.
"Sebagian besar menyatakan ingin direlokasi, dipindahkan tetapi tidak jauh dari desa tersebut karena trauma dengan kondisi yang ada. Saat ini juga sulit untuk menemukan bekas-bekas rumah mereka karena sudah hanyut. Bahkan lantai atau pondasi juga sudah hilang. Kondisi ancamannya kan masih ada ya, kan perbukitan-perbukitan itu daerah yang gampang longsor. Sungainya juga sering berpindah-pindah. Sekarang itu sungai dengan daratannya rata dengan tanah," jelasnya saat dihubungi KBR68H
Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan para warga Negeri Lima masih trauma dengan musibah yang menghanyutkan ratusan rumah mereka ini. Sehingga mereka sebagian besar memilih untuk direlokasi. Pihak Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat saat ini telah membagikan 500 tenda kepada ratusan kepala keluarga yang menjadi korban. Masa tanggap darurat sendiri ditetapkan berlangsung selama 14 hari
Kondisi pemukiman warga Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku, yang tersapu banjir bandang akibat jebolnya waduk alamiah Way Ela. (Foto: Antara) Baca : Jebolnya Way Ela, Sejak Awal Sudah Diprediksi
Arin Swandari
A