indeks
Regsosek Jadi Sumber Data Penyaluran Bansos 2024

Jadi ini data Regsosek yang terus di-update tentu data ini sifatnya dinamis.

Penulis: Astri Yuanasari

Editor:

Google News
Regsosek Jadi Sumber Data Penyaluran Bansos 2024
Petugas memotret data warga penerima manfaat bantuan pangan beras dari pemerintah di Solo, Rabu (18/10/2023). ANTARA FOTO/Maulana Surya

KBR, Jakarta - Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) menjadi sumber data dalam penyaluran berbagai bantuan sosial (bansos) pemerintah di tahun 2024.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengeklaim, Regsosek telah diperkaya dengan data mengenai kondisi perumahan, kependudukan dan ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, dan data lainnya yang mengacu pada Kerangka Satu Data Indonesia.

"Mungkin kemarin dalam pembahasan untuk bantuan beras di tahun depan, kita sudah menggunakan data yang baru. Jadi ini data Regsosek yang terus di-update tentu data ini sifatnya dinamis. Apalagi tadi kita bicara mengenai desil 1, desil 2, desil 3, desil 4, yang tentu ini harus terus di-update untuk memberikan bantuan agar tepat sasaran," kata Airlangga dalam keterangan pers, Kamis (9/11/2023).

Data dari Regsosek juga akan menjadi acuan pemerintah dalam menyalurkan bansos beras 10 kilogram untuk keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca juga:

Sebelumnya, pemerintah memutuskan memperpanjang penyaluran bansos beras 10 kilogram. Airlangga memastikan, bantuan pangan tersebut akan dilanjutkan hingga akhir semester dua atau sampai Juni 2024.

"Untuk bantuan pangan di tahun 2024, di mana presiden sudah setuju bahwa tahun 2024 kita akan berikan dari Januari sampai dengan Juni. Jadi beras tetap 10 kg untuk 22.004.077 keluarga penerima manfaat, dan juga untuk bantuan stunting terhadap 1.446.089 KRS dari data BKKBN," kata Airlangga, usai rapat internal dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (6/11/2023).

Editor: Wahyu S.

10 kilogram
Bansos
Harga Beras
Bansos Beras

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...